Mempersembahkan Hidup

Roma 12:1-21

Indikator penyerahan hati/hidup kepada Tuhan adalah: menyerahkan (anggota-anggota) tubuh kepada Tuhan untuk dipakai seturut kehendak-Nya. Tidak bisa hanya berkata: yang penting pikiran dan hatiku kuserahkan kepada Tuhan–karena penyerahan batiniah itu wujudnya adalah penyerahan lahiriah! Benar bahwa orang bisa melakukan aktivitas tanpa hati yang diserahkan. Tetapi, tidak mungkin orang menyerahkan batin tanpa menunjukkannya dengan penyerahan lahirnya. Orang yang sembarangan dalam penampilan dan perilaku lahiriahnya tidak berhak untuk mengklaim bahwa hati dan batinnya dipersembahkan kepada Tuhan!

Continue reading

Views: 8

Posted in Perjanjian Baru, Refleksi, Roma | Leave a comment

He Never Give Up on His People

Roma 11:1-36

Sekalipun kebanyakan orang Yahudi menolak Injil, tetapi Paulus meyakini bahwa Tuhan tidak menolak umat-Nya ini. Tuhan tetap setia kepada perjanjian-Nya dan Tuhan akan menggenapi rencana keselamatan-Nya bagi orang Yahudi. Paulus menjelaskan alasan/argumen mengapa ia yakin Tuhan tidak menolak umat-Nya. Dan semua argumen itu menunjukkan betapa besar kemurahan Allah kepada umat-Nya, dan betapa dahsyat pemikiran dan jalan-jalan Allah dalam rencana kesalamatan sebagai pernyataan kemurahan-Nya.

Continue reading

Views: 7

Posted in Perjanjian Baru, Refleksi, Roma | Leave a comment

Hati Yang Membantah Kebenaran

Roma 10:1-21

Seseorang dapat menerima firman Allah, mendengar kebenaran Allah dinyatakan kepadanya, dan tetap tidak percaya atau tidak taat. Nubuat Yesaya yang dikutip Paulus dalam ayat 21 mengatakan bahwa bangsa Israel itu bangsa yang tidak taat (apeitheo-sengaja tidak mau percaya) dan membantah (antilego-menjawab dengan yang bertentangan, menyangkal kebenaran yang didengar). Membantah, ngeles, dan membuat argumen penolakan kepada firman Allah yang didengar adalah sikap yang sangat berbahaya–membuat seseorang bisa kehilangan kasih karunia Allah.

Continue reading

Views: 7

Posted in Perjanjian Baru, Refleksi, Roma | Leave a comment

Makna Baptisan

Ibadah GKJ Karanganyar – Minggu, 10 Januari 2020

Markus 1:1-11

Baptisan adalah ritual atau sakramen yang diterima orang percaya. Ada yang dibaptis ketika masih anak-anak, dan kemudian mengaku percaya (sidhi) pada waktu ia sudah dewasa, ada pula yang dibaptis ketika ia sudah dewasa. Ada yang dibaptis dengan cara dipercik, ada yang menjalani baptis selam. Kapanpun dan apapun cara babtisan itu diterima, ada makna rohani penting di balik simbol babtisan.

Continue reading

Views: 10

Posted in Homili | Leave a comment

Tersandung Injil

Roma 9:1-33

Berita Injil menjadi batu sandungan bagi orang Yahudi, sebab mereka tidak bisa menerima bahwa: orang (siapapun dia–Yahudi atau non-Yahudi) dibenarkan bukan karena memiliki dan berusaha mentaati Hukum Tuhan, tetapi dibenarkan karena iman. Tidak hanya bagi orang Yahudi; tetapi semua agama di dunia ini tersadung pada perkara yang sama, karena semua agama mengajarkan bahwa keselamatan itu diperoleh melalui usaha manusia untuk memenuhi/mentaati tuntutan tertentu.

Continue reading

Views: 7

Posted in Perjanjian Baru, Refleksi, Roma | Leave a comment