Catatan Seorang Murid

Nabi Yesaya menulis: “Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid” (Yesaya 50:4). Ini adalah catatan seorang murid yang sedang belajar, seperti Salomo yang berkata: “Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran” (Amsal 24:32).

Ada beberapa jenis catatan yang muncul dari proses yang berbeda-beda. Refleksi berisi perenungkan Firman Tuhan–terutama ketika melakukan ibadah pribadi. Homili ditujukan secara langsung kepada orang lain sebagai bentuk pemberitaan. Testimoni adalah ekspresi pengalaman pribadi yang ingin dibagi. Observasi merupakan hasil pengamatan dengan indera atas apa yang terjadi di sekitar. Dan akhirnya, Rekoleksi, sebuah usaha untuk melihat ke dalam ceruk batin dan menemukan bisikan Allah di sana. Catatan-catatan ini juga dikelompokkan berdasar nama-nama buku di dalam Alkitab, dan sebisa mungkin dilakukan juga pengkatogerian berdasar topik atau tema.

Kerinduan terbesar pembuatan catatan ini adalah: membangun monumen peringatan akan pekerjaan Tuhan di dalam perjalanan hidup, agar darinya terbangun hati yang mengasihi dan takut akan Tuhan. Kalaupun ada orang lain yang mendapat berkat karena membacanya, maka itu adalah anugerah ekstra karena kemurahan-Nya saja.

Kemuliaan dan hormat hanya bagi Tuhan, sebab kasih setia-Nya tetap untuk selama-lamanya.

Views: 551

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *