Tak Dikenal Manusia, Tapi Dikenal Allah

Roma 16:1-27

Para pelayan yang tidak dikenal–dan bukankah memang itu sesuatu yang wajar pada diri seorang pelayan? Namanya tidak perlu diketahui orang, pekerjaannya sering kali tidak terlihat atau diapresiasi oleh orang lain. Yang dikenal adalah Sang Tuan, yang dikagumi dan dimuliakan adalah Sang Tuan. Tidak jadi soal. Yang jelas, Sang Tuan Yang Mahamurah itu mengenal siapa hamba-hamba-Nya yang setia, yang mengerjakan bagian yang ditetapkan bagi mereka masing-masing. Yang penting, pada akhirnya, Sang Tuan akan berkata: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia…” (Matius 25:21)

Continue reading

Views: 9

Posted in Perjanjian Baru, Refleksi, Roma | Leave a comment

Ciri Hamba Allah Sejati

Roma 15:17-33

Paulus menjadi teladan atau model hidup seorang hamba Tuhan sejati: (1) ia menyerahkan diri secara total untuk melakukan panggilan Allah–menyelesaikan panggilan itu sampai “tidak ada lagi pekerjaan yang bisa dilakukan”; (2) ia tidak mengklaim itu sebagai pekerjaannya sendiri, tetapi merupakan karya Kristus melalui dirinya; (3) ia melakukannya dengan perkataan, perbuatan, kuasa, dan mujizat di dalam Roh; (4) ia tunduk kepada cara Allah menggenapi rencana-Nya, walaupun cara itu berbeda dengan apa yang diinginkan atau dipikirkannya.

Continue reading

Views: 9

Posted in Perjanjian Baru, Refleksi, Roma | Leave a comment

Tanggung Jawab Hamba Tuhan

Roma 15:1-16

Menjadi hamba Tuhan itu tidak mudah. Melakukan panggilan Tuhan untuk melayani itu bukan perkara gampang. Salah satu tantangannya adalah: takut untuk ditolak atau dituduh macam-macam, ketika berinisiatif untuk mengerjakan pelayanan itu; apalagi ketika sepertinya apa yang dikerjakan itu di luar “wilayah kewenangan” kita. Kesetiaan pada panggilan Allah, kasih dan beban kepada orang lain, dan hikmat/kebijaksanaan dalam mengerjakannya–itulah yang melandasi pelayanan kita.

Continue reading

Views: 9

Posted in Perjanjian Baru, Refleksi, Roma | Leave a comment

Kebebasan Kristen

Roma 14:1-23

A Christian man is the most free lord of all, and subject to none; a Christian man is the most dutiful servant of all, and subject to every one. (Luther). Seorang Kristen adalah tuan yang paling merdeka, dan tidak berada di bawah siapapun; seorang Kristen adalah hamba yang paling setia, dan ada di bawah semua orang. Dualisme atau paradox inilah merupakan fakta bagi orang percaya terkait dengan kebebasannya.

Continue reading

Views: 9

Posted in Perjanjian Baru, Refleksi, Roma | Leave a comment

Hidup Bernegara Dan Bermasyarakat

Roma 13:1-14

Orang percaya hidup di dunia, di tengah masyarakat, dengan sistem sosial dan politik yang ada. Tuhan berdaulat atas pemerintahan yang ada, dan Tuhan memakai pemerintahan itu untuk melakukan kehendak-Nya. Paulus menjelaskan bagaimana orang percaya harus hidup dalam hubungannya dengan pemerintah dan masyarakat di mana mereka tinggal: cara pandang, sikap, dan tindakan praktisnya.

Continue reading

Views: 9

Posted in Perjanjian Baru, Refleksi, Roma | Leave a comment