Pimpinan Tuhan

Matius 24:3-22

Manusia tidak bisa memahami dengan sempurna apa yang sedang dan akan terjadi, sehingga seringkali salah dalam bersikap dan bertindak. Tetapi, Tuhan itu Mahatahu, dan Ia mau memimpin umat-Nya. Menjawab pertanyaan murid-murid tentang kapan dan apa tanda-tanda kedatangan Tuhan dan kedatangan akhir zaman, Tuhan Yesus mengajarkan mengenai tanda-tanda akhir zaman dan bagaimana para murid harus bersikap pada masa penantian dan ketika waktu itu digenapi.
Continue reading

Views: 5

Posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Hormati Tuhan, Akui bahwa Ia adalah Tuhan

Matius 24:1-2

Pada waktu Tuhan Yesus meninggalkan Bait Allah, murid-murid menunjuk kepada bangunan itu dan mengagumi betapa kokoh dan megahnya (lihat Markus 13:1). Tetapi, Tuhan Yesus menyatakan bahwa: bangunan yang murid-murid lihat itu–yang sangat dikagumi keindahan dan kekohohannya–nantinya akan diruntuhkan total dan “sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain” (ayat 2).

Continue reading

Views: 7

Posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Pemimpin yang Buruk (4): Merasa Kuat dan Tidak Mungkin Jatuh

Matius 23:29-39

Salah satu bentuk kemunafikan adalah: ketika seseorang melihat melihat kejahatan orang lain, lalu berkata bahwa kalau ia ada di posisi orang lain itu, maka ia pasti tidak akan melakukannya; tetapi tidak menyadari bahwa di dalam dirinya sendiri ada potensi untuk melakukan kejahatan yang sama. Merasa tidak mungkin melakukan kejahatan/perbuatan yang dilakukan orang lain; merasa cukup kuat dan saleh, sehingga mustahil untuk jatuh dalam dosa yang sama.

Continue reading

Views: 5

Posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Pemimpin yang Buruk (3): Tindakan Lahiriah tanpa Hati yang Benar

Matius 23:23-28

Tuhan Yesus mengritik ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi karena mereka memberi persepuluhan dengan tertib dan detil, tetapi mereka mengabaikan apa yang terpenting dari hukum Taurat, yaitu keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan (iman, keyakinan, pistis). Ritual keagamaan mereka tidak didasari oleh sikap hati yang menjadi esensi dari hukum Tuhan. Formalitas, semata-mata memenuhi aturan; tindakan dilakukan demi tindakan atau aturan itu sendiri.

Continue reading

Views: 5

Posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Pemimpin yang Buruk (2): Menyesatkan Orang Lain

Matius 23:13-22

Tuhan Yesus mengkritik orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat pada zaman itu: posisi mereka sebagai pengajar Hukum Tuhan–yang digambarkan dengan “menduduki kursi Musa” (Matius 23:2), seharusnya mereka menjadi terang bagi untuk Tuhan untuk mengenal Tuhan dan untuk masuk ke dalam Kerajaan Tuhan. Tetapi kenyataannya, mereka justru menghalangi orang (ayat 13), bahkan membuat orang hidupnya jadi lebih buruk karena pengajaran mereka (ayat 15).

Continue reading

Views: 6

Posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment