Doa Kepada TUHAN, Hakim Yang Adil

Mazmur 75:1-11

Di tengah situasi yang mungkin sulit bagi umat TUHAN, Pemazmur melihat TUHAN sebagai Hakim yang akan menyatakan keadilan-Nya pada waktunya. TUHAN tidak tinggal diam, TUHAN tidak ada di tempat yang jauh, tetapi TUHAN itu dekat dan hadir di tengah segala situasi kehidupan manusia. Penghakiman TUHAN-lah yang akan berlaku. Dan penghakiman itu adil, tidak bisa dipengaruhi, diintimidasi, atau dimanipulasi orang-orang fasik. Kebenaran dan keadilan akan ditegakkan, orang-orang fasik akan menerima hukuman TUHAN.

Continue reading

Views: 5

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment

Doa Ketika Ada Dalam kekalahan

Mazmur 74:1-23

TUHAN mengijinkan umat-Nya dikalahkan musuh. Sehingga musuh-musuh itu sampai bisa menghancurkan Rumah Tuhan dan meruntuhkan semua tempat ibadah kepada TUHAN di seluruh negeri. Musuh-musuh umat-Nya merasa menang sehingga mengucapkan seruan kemenangan dan cemooh/celaan kepada Nama TUHAN. Kondisi ini membuat Pemazmur merasa sesak, merasa ditinggalkan TUHAN. Tetapi ketika ia mengingat kembali tentang Siap TUHAN itu, Pemazmur kembali memiliki harapan untuk berseru memohon pertolongan TUHAN.

Continue reading

Views: 4

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment

Jangan Iri kepada Kesuksesan Orang Fasik

Mazmur 73:1-28

Pemazmur hampir saja tergelincir ke dalam kemarahan dan kepahitan (ayat 21) karena melihat apa yang dianggapnya sebagai ketidakadilan: orang fasik hidup dengan makmur sejahtera, makin sombong dan berkuasa merajalela; sementara ia yang berjuang untuk hidup kudus justru menderita. Tetapi, ketika Pemazmur datang kepada TUHAN, ia memperoleh cara pandang TUHAN, sehingga hatinya tidak menjadi pahit dan dikuatkan komitmennya untuk berserah penuh kepada TUHAN. Tidak lagi iri atau sakit hati, tetapi bersyukur sebab TUHANlah yang menjadi bagian/warisan-nya!

Continue reading

Views: 6

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment

Pemerintahan Raja Yang Diurapi Tuhan

Mazmur 72:1-20

Pada ayat terakhir mazmur ini, dituliskan “Sekianlah doa-doa Daud bin Isai”, pasal ini mengakhiri bagian utama ke-dua dari Mazmur (pasal 42-72). Seperti pada ayat terakhir Buku I (41:13), bagian ini ditutup dengan pujian kepada Tuhan (doxology) yang diakhir dengan ungkapan “Amin, Amin”, yang berarti “Benarlah demikian” atau “I agree, may it be so“. Ungkapan konfirmasi atas kebenaran yang dinyatakan. Kebenaran apa? Kebenaran tentang bagaimana pemerintahan Raja yang diurapi Tuhan, yaitu Salomo, tetapi juga menggambarkan pemerintahan Sang Mesias.

Continue reading

Views: 4

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment

Ketika Terpuruk di Masa Tua

Mazmur 71:1-24

Penderitaan dan kesusahan dialami oleh Pemazmur. Dan penderitaan itu datang pada masa tuanya, ketika kekuatannya sudah melemah. Di masa mudanya, penyertaan TUHAN itu begitu nyata, sampai membuat semua orang takjub melihat hidup Pemazmur. Tetapi, di masa tuanya, musuh-musuh berpikir bahwa TUHAN sudah tidak lagi menyertai Pemazmur, sehingga mereka mengira akan berhasil mencelakan dan meghancurkan Pemazmur. Inilah seruan Pemazmur kepada TUHAN di masa tuanya!

Continue reading

Views: 5

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment