Membenci adalah Membunuh

Matius 5:21-26

Jangan membunuh. Salah satu larangan dalam 10 Hukum Tuhan. Keluaran 21:12-14 mendefinisikan pembunuhan sebagai tindakan menghilangkan nyawa orang lain dengan sengaja. Tuhan Yesus mengajarkan esensi dari hukum Taurat ini: masalahnya adalah hati yang marah atau benci kepada orang lain. Dalam ajaran Tuhan Yesus, kemarahan/kebencian bukanlah penyebab pembunuhan, tetapi pembunuhan itu sendiri!

Continue reading

Views: 28

Posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Hukum Taurat dan Orang Percaya

Matius 5:17-20

Hukum Taurat tidak dibatalkan, tetapi digenapi oleh Tuhan Yesus. Tuhan Yesus menegaskan bahwa sampai bumi dan langit berlalu, satu karakter atau titikpun dalam Hukum Taurat tidak akan ditiadakan sampai semuanya terjadi. Bagaimana Tuhan Yesus menggenapi Hukum Taurat? Dengan melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat (ayat 19).

Continue reading

Views: 25

Posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Garam dan Terang Dunia

Matius 5:13-16

Orang percaya adalah garam dunia. Manfaat garam adalah: memberi rasa asin. Garam yang sudah menjadi tawar tidak dapat dibuat menjadi asin lagi. Garam yang sudah menjadi tawar tidak lagi bermanfaat; kecuali dibuang keluar ke jalan dan diinjak-injak orang.

Continue reading

Views: 11

Posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Berbahagialah Orang yang Dianiaya karena Kristus

Matius 5:10-12

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Ucapan bahagia di ayat 3-6 terkait dengan kondisi hati yang menyadari kebangkrutan batin sehingga membutuhkan Allah; pada ayat 7-9 terkait dengan ekspresi ke luar, sedangkan pada ayat 10-12 ini terkait dengan kondisi/situasi ekternal yang dialami seseorang. Situasi sulit berupa penganiayaan/penderitaan karena hidup yang benar dan karena Kristus.

Continue reading

Views: 13

Posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Berbahagialah Orang yang Membawa Damai

Matius 5:9

Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Peacemaker (eirenopoios): the one who, having received the peace of God in his own heart, brings peace to others. Kata “damai” (ierene) sendiri mencakup keadaan yang tenang dan harmonis, di mana tidak ada konflik baik dengan Tuhan, dengan diri sendiri, maupun dengan orang lain. Damai ini tidak ditentukan oleh situasi eksternal, tetapi berdasar janji dan kehadiran Yesus Kristus di dalam diri seseorang (Yohanes 14:27).

Continue reading

Views: 16

Posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment