Menjadi Umat Pilihan TUHAN

Ulangan 26:1-19

Ayat 1-11. Ritual persembahan sulung dari hasil bumi. Ketika umat TUHAN sudah masuk dan mendiami Tanah Perjanjian, mereka harus membawa buah pertama dari segala hasil bumi, dan membawanya ke Rumah TUHAN. Ketika menyerahkan persembahan sulung itu, umat TUHAN mengucapkan pengakuan mereka bahwa sebenarnya hidup mereka adalah anugerah TUHAN: (1) TUHAN yang memilih nenek moyang mereka dari Aram; (2) TUHAN yang membebaskan mereka dari perbudakan; (3) TUHAN yang membawa mereka untuk memiliki tanah di mana mereka sekarang tinggal. Persembahan sulung seagai ungkapan syukur dan sukacita atas semua kebaikan yang TUHAN sudha berikan kepada umat-Nya.

Continue reading

Views: 12

Posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan | Leave a comment

Keadilan, Belas Kasihan, dan Kepatutan

Ulangan 25:1-19

Prinsip keadilan, belas kasihan, dan kepatutan dalam segala situasi. Prinsip-prinsip ini merupakan pencerminan sifat-sifat TUHAN yang adil, yang penuh belas kasihan, dan yang menghargai nilai manusia. Prinsip ini tidak hanya dilakukan ketika kehidupan berjalan normal, tetapi juga tetap harus ditaati ketika ada di dalam situasi konflik. Tidak ada jenis situasi yang bisa dipakai alasan untuk tidak menerapkan prinsip keadilan, belas kasihan, dan kepatutan. Itu yang membedakan umat TUHAN dari bangsa-bangsa yang tidak mengenal TUHAN.

Continue reading

Views: 17

Posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan | Leave a comment

Memiliki Belas Kasihan dan Kemurahan Hati

Ulangan 24:6,10-22

TUHAN menghendaki agar umat-Nya memiliki belas kasihan kepada orang lain–khususnya kepada mereka yang dalam kondisi lemah atau terjepit. Umat TUHAN tidak boleh berlaku kejam atau bengis kepada mereka yang tidak punya kekuatan untuk melawan atau tidak punya daya tawar. Sikap belas kasihan dan kemurahan mencerminkan karakter TUHAN yang penuh belas kasihan; sikap kejam atau bengis merupakn dosa dan kejahatan di hadapan TUHAN. Umat TUHAN pernah berada di posisi yang lemah–ketika menjadi budak di Mesir; dan TUHAN sudah membebaskan mereka. Kemurahan hati kepada orang lain adalah respons dan penghargaan kepada kemurahan TUHAN yang sudah diterima.

Continue reading

Views: 10

Posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan | Leave a comment

Kekudusan Yang Substantial, Bukan Formalitas

Ulangan 24:1-5, 7-9, 16

Kekudusan hidup yang dikehendaki TUHAN di dalam umat-Nya itu adalah kekudusan yang sifatnya hakiki atau esensial atau substansial, dengan acuan standar kekudusan TUHAN. Bukan hanya masalah memenuhi tuntutan ritual atau memenuhi syarat formal atau administrasi hukum atau adat komunitas. Bukan masalah: melanggar aturan manusia atau memenuhi persyaratan yang berlaku dalam masyarakat–tetapi kepada nilai dan standar kekudusan sesuai firman TUHAN.

Continue reading

Views: 12

Posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan | Leave a comment

Cara Hidup Yang Mencerminkan Karakter Illahi

Ulangan 23:15-25

Sifat-sifat TUHAN yang tercermin di dalam ketetapan dan hukum-hukum-Nya adalah: kekudusan, keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan. Ketika umat TUHAN melakukan semua ketetapan TUHAN dengan sungguh-sungguh dan setia, maka tidak hanya hidup mereka mencerminkan kemuliaan sifat-sifat TUHAN yang mereka sembah, tetapi juga praktik ketaatan itu menanamkan sifat-sfat TUHAN di dalam watak atau karakter mereka.

Continue reading

Views: 7

Posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan | Leave a comment