Memiliki Belas Kasihan dan Kemurahan Hati

Ulangan 24:6,10-22

TUHAN menghendaki agar umat-Nya memiliki belas kasihan kepada orang lain–khususnya kepada mereka yang dalam kondisi lemah atau terjepit. Umat TUHAN tidak boleh berlaku kejam atau bengis kepada mereka yang tidak punya kekuatan untuk melawan atau tidak punya daya tawar. Sikap belas kasihan dan kemurahan mencerminkan karakter TUHAN yang penuh belas kasihan; sikap kejam atau bengis merupakn dosa dan kejahatan di hadapan TUHAN. Umat TUHAN pernah berada di posisi yang lemah–ketika menjadi budak di Mesir; dan TUHAN sudah membebaskan mereka. Kemurahan hati kepada orang lain adalah respons dan penghargaan kepada kemurahan TUHAN yang sudah diterima.

Continue reading

Views: 10

Posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan | Leave a comment

Kekudusan Yang Substantial, Bukan Formalitas

Ulangan 24:1-5, 7-9, 16

Kekudusan hidup yang dikehendaki TUHAN di dalam umat-Nya itu adalah kekudusan yang sifatnya hakiki atau esensial atau substansial, dengan acuan standar kekudusan TUHAN. Bukan hanya masalah memenuhi tuntutan ritual atau memenuhi syarat formal atau administrasi hukum atau adat komunitas. Bukan masalah: melanggar aturan manusia atau memenuhi persyaratan yang berlaku dalam masyarakat–tetapi kepada nilai dan standar kekudusan sesuai firman TUHAN.

Continue reading

Views: 12

Posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan | Leave a comment

Cara Hidup Yang Mencerminkan Karakter Illahi

Ulangan 23:15-25

Sifat-sifat TUHAN yang tercermin di dalam ketetapan dan hukum-hukum-Nya adalah: kekudusan, keadilan, belas kasihan, dan kesetiaan. Ketika umat TUHAN melakukan semua ketetapan TUHAN dengan sungguh-sungguh dan setia, maka tidak hanya hidup mereka mencerminkan kemuliaan sifat-sifat TUHAN yang mereka sembah, tetapi juga praktik ketaatan itu menanamkan sifat-sfat TUHAN di dalam watak atau karakter mereka.

Continue reading

Views: 7

Posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan | Leave a comment

Menjaga Kekudusan Tempat Tinggal

Ulangan 23:9-14

Kekudusan TUHAN tidak terbatas pada perkara-perkara yang menyangkut moralitas, tetapi segala aspek kehidupan–bahkan yang alamiah dan praktis dalam hidup umat TUHAN. Segala macam sampah dan kotoran adalah hal yang tidak senonoh, dan tidak boleh ada di tengah-tengah perkemahan umat TUHAN–“sebab TUHAN, Allahmu, berjalan di tengah-tengah perkemahanmu … sebab itu haruslah perkemahanmu itu kudus, supaya jangan Ia melihat sesuatu yang tidak senonoh di antaramu, lalu berbalik dari padamu.” (ayat 14)

Continue reading

Views: 8

Posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan | Leave a comment

Menghormati Kekudusan Ibadah Umat TUHAN

Ulangan 23:1-8

Pertemuan ibadah umat TUHAN (qahal: congregation, assembly) merupakan moment atau event yang kudus. Di dalam Perjanjian Lama, TUHAN memnerikan ketetapan ada kategori-kategori orang yang tidak boleh mengikuti pertemuan ibadah umat TUHAN. Kategori itu ada yang berdasarkan ketidaksempurnaan fisik tertentu, berdasarkan kaitan dengan sejarah dosa/kejahatan yang pernah dilakukan, atau berdasar garis keturunan.

Continue reading

Views: 11

Posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan | Leave a comment