Category Archives: Perjanjian Lama

The Hand of God has Turned the Tide!

Ester 6:10-14 uhan itu Mahakuasa. Terlalu mudah bagi-Nya untuk membalikkan rencana manusia. Apa yang diinginkan dan direncanakan untuk diri sendiri dapat diberikan kepada orang lain–bahkan orang yang tidak “layak”. Sebaliknya, rancangan jahat yang ditujukan kepada orang lain dapat dibalikkan sehingga … Continue reading

Posted in Ester, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Kesombongan Awal Kehancuran

Ester 6:4-9 eorang yang sudah mabuk oleh kesombongan dan egonya, akan menjadikan dirinya sendiri sebagai pusat. Semua harus ditujukan untuknya, semua harus memuaskan keinginannya. Ia tidak lagi memikirkan orang lain atau lungkingannya, yang ada di benaknya hanya satu: dirinya sendiri. … Continue reading

Posted in Ester, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Seperti Batang Air di Tangan TUHAN

Ester 6:1-3 alam itu banyak peristiwa terjadi secara bersamaan: semua orang Yahudi di kota Susan sangat cemas akan nasib mereka; Ester gelisah tentang bagaimana cara bicara kepada raja, Haman penuh kepuasan karena akan menuntaskan kebencian; dan raja tidak dapat tidur. … Continue reading

Posted in Ester, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Kebencian adalah Racun Kehidupan

Ester 5:9-14 epahitan atau kebencian atau kemarahan yang terpendam adalah racun yang mematikan. Tidak hanya mematikan karena itu menjadi akar pembunuhan atas orang yang dibenci; tetapi itu juga mematikan bagi diri sendiri, sebab kepahitan akan merampas semua kebahagiaan yang ada … Continue reading

Posted in Ester, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Kedaulatan TUHAN di atas Strategi Manusia

Ester 5:1-8 anusia boleh merasa memiliki faktor-faktor yang membuatnya berhasil. Manusia juga boleh merasa bahwa kecerdikan, siasat, atau strateginya yang bisa memanipulasi dan mempengaruhi orang lain untuk bertindak atau untuk mengubah/mengatur keadaan agar sesuai keinginannya. Tetapi, pada akhirnya, yang menentukan … Continue reading

Posted in Ester, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment