TUHAN Mengundang Kita untuk Berdoa

Ibadah GKJ Nusukan – Minggu, 27 Juli 2025

Kejadian 18:21, TUHAN berkata kepada Abraham: “Baiklah Aku turun untuk melihat, apakah benar-benar mereka telah berkelakuan seperti keluh kesah orang yang telah sampai kepada-Ku atau tidak; Aku hendak mengetahuinya.“. Tentu saja TUHAN sudah mengetahui semuanya, tetapi Ia berkata demikian untuk membuka percakapan dengan Abraham. Dan Abraham mengambil kesempatan itu untuk bercakap-cakap dan tawar-menawar dengan TUHAN demi memperjuangkan penduduk Sodom dan Gomora.

Pernyataan firman Tuhan, peristiwa yang dialami, pemikiran yang melintas, atau kegelisahan yang muncul, adalah pintu yang dibuka Tuhan untuk mengundang orang percaya datang dan bercakap-cakap dengan-Nya di dalam doa. Ketika hal-hal itu terjadi, sebenarnya Tuhan sedang mengajak kita bicara dengan-Nya, Ia membuka percakapan dengan kita. Masalahnya adalah: kita tidak paham undangan itu, atau kita sengaja menghindar untuk bicara dengan-Nya.

Kolose 2:15, Tuhan Yesus “adalah gambar Allah yang tidak kelihatan” atau dalam terjemahan lain dituliskan: “He is the exact likeness of the unseen God [the visible representation of the invisible] (Amplified). Kalau ingin melihat dan mengenal karakter dan sifat Allah, kita cukup melihat hidup Tuhan Yesus selama di dunia ini–betapa pentingnya untuk membaca Injil. Kalau ingin belajar tentang cara hidup yang berkenan kepada Allah, belajarlah dari cara hidup Tuhan Yesus selama di dunia ini. Kalau ingin mengetahui bagaimana relasi yang menyenangkan Allah, belajarlah dari relasi Tuhan Yesus dengan Allah Bapa.

Lukas 11:1-13. “Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: ‘Tuhan, ajarlah kami berdoa…‘” Murid-murid melihat ada yang berbeda dari cara Tuhan Yesus berdoa–kebiasaan/konsistensi, prioritas/penyediaan waktu, kesungguhan, ketekunan, cara/bahasa, keintiman, dan kuasa/kehidupan yang dihasilkan dari doa-Nya. Selain Tuhan Yesus, hanya Yohanes Pembaptis yang bisa mereka jadikan referensi. Mereka tidak menyebut para imam atau pemimpin agama sebagai acuan dalam berdoa.

Menjawab pertanyaan para murid, Tuhan Yesus tidak mengajarkan cara/teknik/ritual, melainkan prinsip-prinsip berdoa yang dilakukan-Nya. Prinsip berdoa yang berkenan kepada Allah. Pertama, menempatkan Allah sebagai Bapa (ayat 2). Berdoa adalah berbicara kepada bapa, ada relasi, ada keintiman, ada kepastian akan kasih, tidak ada kecurigaan. Doa itu bukan pidato, bukan membaca puisi; melainkan percakapan seorang anak dengan ayahnya. Yang ada adalah ketulusan, tidak pencitraan, tidak ada takut dinilai atau ditolak.

Kedua, meyakini bahwa Allah adalah Bapa yang sangat murah hati, yang tidak menahan diri untuk memberikan permintaan anak-anak-Nya. Berdoa berarti meminta kepada Allah sebagai Pribadi yang sangat murah hari dan penuh belas kasihan. Allah bukan Pribadi yang pelit atau sulit untuk diminta. Sehingga doa diwarnai dengan pengharapan dan sukacita, bukan beban dan kecurigaan. Yang diperlukan adalah ketekunan untuk tekun meminta, pasti akan mendapatkan–karena Allah adalah Bapa yang murah hati (ayat 9-10).

Ketiga, selain murah hati, Allah adalah Bapa yang hanya memikirkan kebaikan bagi anak-anak-Nya. Hati dan pikiran Allah tidak pernah ada niat untuk mencelakakan atau melakukan yang buruk kepada anak-anak-Nya. Sehingga respons Allah kepada doa orang percaya adalah respons yang terbaik bagi hidup anak-anak-Nya. Allah tidak akan mengabulkan permintaan yang bodoh atau berbahaya bagi anak-Nya. Kalau Ia menjawab tidak, maka itu untuk kebaikan anak-Nya. Selain itu, Allah menyempurnakan permintaan yang terlalu “kecil”. Allah Bapa “… dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan” (Efe. 3:20).

Penerapan:
Menanggapi undangan Tuhan untuk memiliki waktu bercakap-cakap dengan Dia. Menjadikan waktu berdoa sebagai prioritas yang diperjuangkan dan diutamakan.

Views: 1705

This entry was posted in Kejadian, Kolose, Lukas, Perjanjian Baru, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *