Zakharia 12:1-9
Pernyataan TUHAN melalui Zakharia diawali dengan penyebutan identitas TUHAN yang bersabda: “TUHAN yang membentangkan langit dan meletakkan dasar bumi dan yang menciptakan roh dalam diri manusia” (ayat 1). TUHAN berbicara sebagai Pribadi yang menciptakan segala sesuatu, baik yang berupa alam (fisik), tetapi juga yang menciptakan roh (sumber/inti hidup) manusia. TUHAN berbicara sebagai Pencipta segala sesuatu, sebagai sumber eksistensi dan sumber hidup dari segala sesuatu.
Ayat 2-3. “Sesungguhnya“–kata yang menunjukkan keseriusan dan bobot kebenaran dari apapun yang akan dinyatakan. Yerusalem akan menjadi sumber kepeningan bangsa-bangsa; segala bangsa di bumi akan berkumpul untuk mengepung/menyerang Yerusalem, tetapi mereka akan mengalami luka parah karena TUHAN membuat Yerusalem seperti batu (sesuatu yang keras/berat) bagi bangsa-bangsa penyerangnya.
Ayat 4-9. TUHAN akan membuat segala kuda (peralatan perang) dan penunggangnya (tentara) menjadi gila (frustrasi). Yerusalem akan seperti sumber api yang besar yang membakar segala bangsa yang mengepung. TUHAN akan memunahkan segala bangsa yang menyerang Yerusalem. Sementara itu, TUHAN akan menjaga umat-Nya, Ia memberikan kekuatan kepada mereka, membri kemenangan bagi umat TUHAN, melindungi penduduk Yerusalem, TUHAN akan memberikan kekuatan yang supranatural–kekuatan/kemampuan yang tidak masuk akal manusia, karena berasal dari TUHAN.
Bagian ini menubuatkan pertempuran fisik yang akan terjadi di masa depan. beberap apenafsir sepakat bahwa ini berbicara tentang Armagedon, ketika bangsa-bangsa berkumpul untuk menyerang negara Israel. Dan pada waktu itu Tuhan akan melindungi Israel, memberi mereka kemampuan/kekuatan di luar nalar manusia, dan akan menghalangkan semua bangsa yang menyerang Israel–sehingga semua orang akan melihat dan tahu bahwa Tuhan berpihak kepada Israel.
Tuhan yang memberikan nubuat adalah Tuhan Pencipta langit dan bumi dan Pencipta roh manusia. Sehingga apa yang dinyatakan-Nya pasti akan terjadi. Tuhan berbicara melalui lambang-lambang yang sulit dimengerti–hanya dengan pertolongan Roh Kuus saja orang bisa mengerti–itupun kalau Tuhan berkenan menyatakan maknanya kepada orang itu; sebab ada hal-hal yang tetap dirahasiakan bahkan dari orang-orang khusus yang snagat dekat dengan Tuhan.
Zakharia, yang diberi penglihatan, bisa jadi juga tidak memahami apa yang didengar atau dilihatnya. Kalau ditanya artinya, mungkin juga tidak bisa menjelaskan sampai sangat detil–ketika Tuhan tidak menyatakan artinya kepada sang nabi. Betapa itu merupakan langkah iman: menyatakan sesuatu dari Tuhan, tanpa paham artinya atau penjelasannya. Butuh keberanian, butuh kerendahan hati, butuh iman–karena bisa saja orang akan menilai sebagai orang tidak waras atau pembuat kekacauan atau penipu.
Kalau ada orang motifnya adalah mencari pujian atau ingin dipandang hebat oleh orang lain, maka ia tidak layak menjadi nabi Tuhan. Sebab pernyataan dari Tuhan itu tidak selalu berisi hal-hal yang menyenangkan atau “ajaib”. Tegoran tegas, bahasa yang keras, dan hal-hal yang bisa membingungkan dinyatakan oleh Tuhan. Orang yang hanya mencari pujian dan kekaguman orang lain akan cenderung hanya berkata-kata yang hebat-hebat, yang bagus-bagus, yang menyenangkan teliga pendengarnya.
Penerapan:
(1) Berdoa meminta agar Tuhan memurnikan hati saya yang sampai saat ini masih berisi motif mencari pujian dan ingin dipandang hebat oleh orang lain, ketika memohon karunia Roh dari Tuhan.
(2) Terus mencari kehendak dan rencana Tuhan untuk apa yang akan terjadi di depan dalam hidup saya dan keluarga saya. Supaya memiliki janji Tuhan sebagai pegangan di masa-masa sulit.
Views: 29