Zakharia 12:10-14
Dalam perjalanan hidup umat Tuhan, ada peristiwa-peristiwa yang menyesakkan; penderitaan atau pengalaman yang sangat berat. Yang membuat kesedihan dan perkabungan besar, yang mendatangkan penderitaan besar, yang memicu rasa putus atas dan tidak berdaya sama sekali. Sehingga umat Tuhan hanya bisa meratap dan berseru memohon agar Tuhan berbelas kasihan dan melepaskannya dari situasi itu. Bagian ini mengajarkan bahwa di dalam Tuhan, kesesakan yang sangat berat itu juga menjadi jalan anugerah dan kemurahan-Nya.
TUHAN berjanji akan mencurahkan ke atas keturunan Daud dan penduduk Yerusalem: Roh pengasihan dan permohonan, dalam terjemahan Spirit of grace and supplication/prayer—ayat 10. Roh pengasihan: khane (favor, grace, acceptance, unmerited favor or regard in God’s sight, belas kasihan). Kata ini digunakan pertama kali atas Nuh: “Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN” (Kej. 6:8). Perkenan dan belas kasihan dari TUHAN bukan berdasar prestasi/kinerja/kelayakan, tetapi semata-mata karena pilihan/kebaikan TUHAN.
Roh permohonan: tachanun (earnest prayer, asking for favor, is used is used in a comparison of a rich man with a poor man). Permohonan yang sangat dari manusia yang miskin/tidak berdaya kepada TUHAN, Pribadi yang kaya. Dalam penggunaannya, kata ini disertai dengan tindakan memohon, berpuasa, berkabung, berseru, dan menangis. Ini bukan sekedar meminta sesuatu, tetapi permohonan yang dalam disertai ratapan dan tangisan dari seseorang yang dalam kondisi miskin, tak berdaya, terdesak, frustasi, dan sudah kehabisan daya/upaya–kecuali meminta belas kasihan saja.
Ini nubuat tentang Mesias yang akan datang. Mesias yang akan dibunuh/ditikam. Dan semua orang yang melihat kematian Mesias itu akan meratap dan menangisi dia dengan pedih (ayat 10). TUHAN memparalelkan perkabungan itu (ayat 11-14) seperti pada zaman kematian Raja Yosia, raja terakhir yang saleh, yang terbunuh dalam perang melawan Mesir di Hadad-Rimon di lembah Megido (2 Taw. 35:20-27). Kematian Tuhan Yesus di atas kayu salib merupakan peristiwa yang sangat memilukan/menyedihkan, tetapi juga peristiwa yang penuih dengan kasih karunia. Sebab kematian-Nya mendatangkan keselamatan yang sebenarnya tidak layak untuk diterima manusia berdosa.
Tuhan itu penuh belas kasihan dan kemurahan dan hanya mendatangkan kebaikan bagi umat-Nya. Ketika Ia mengijinkan peristiwa yang sangat memilukan dan menyedihkan–sehingga membuat orang percaya sampai meratap-ratap dan berseru-seru kepada-Nya karena penderitaan/kesesakan yang dialami; pada atau melalui peristiwa itu juga belas kasihan dan kemurahan dan perkenanan Tuhan dicurahkan. Tetapi, itu hanya bisa dialami di dalam Tuhan Yesus–yang mengejawantahkan penderitaan dan kasih karunia bersama-sama.
Penerapan:
Memuji Tuhan karena di dalam Kristus itu mencurahkan belas kasihan, anugerah, dan kemurahan di balik penderitaan atau kesesakan atau keputusasaan yang kami alami.
Views: 27