Kemenangan dan Pemerintahan TUHAN atas Bangsa-bangsa

Zakharia 14:1-21

Tuhan mahakuasa dan berdaulat. Suatu saat mau tidak mau semua bangsa akan sujud menyembah Tuhan–bukan berarti mereka percaya kepada Tuhan, tetapi mereka akan sujud mengakui pemerintahan Tuhan. Setiap lutut akan bertelut, setiap lidah akan mengakui Kerajaan dan Pemerintahan Sang Mesias. Itu dalah fakta yang tidak bisa disangkal–mau tidak mau, sadar tidak sadar–Tuhanlah yang memerintah dan berdaulat atas segala sesuatu, atas segala manusia, atas segala pemerintah, atas segala bangsa.

Ayat 1-2. Pernyataan TUHAN tentang masa depan umat-Nya: TUHAN akan menggerakkan segala bangsa untuk memerangi mereka–akan ada kehancuran yang dialami umat TUHAN, setengah dari penduduk Yerusalem akan dibuang, tetapi separonya tidak dilenyapkan dari kota itu. Konflik internasional, melibatkan bangsa-bangsa, ada di dalam pengendalian dan rencana TUHAN. Alasan yang tidak terpahami oleh manusia–mengapa memakai peperangan dan kekerasan untuk menggenapi rencana-Nya. Tetapi, TUHAN tidak pernah salah, TUHAN tidak pernah kehilangan kontrol. Segala peristiwa–sampaidetil-detilnya, TUHAN menentukan.

Ayat 3-15. Kemudian, ketika umat TUHAN diserang oleh bangsa-bangsa, TUHAN datag maju berperang melawan bangsa-bangsa itu. Bukan umat-Nya, tetapi TUHAN yang berperang. TUHAN melakukan perkara besar yang mempengaruhi kondisi alam–untuk memberikan jalan keselamatan bagi umat-Nya. TUHAN akan menimpakan tulah kepada bangsa-bangsa yang menyerang umat-Nya, tulah itu membuat kerusakan fisik pada pasukan musuh, bahkan pada hewan-hewan mereka. TUHAN menimbulkan kegentaran (teror) besar kepada bangsa-bangsa itu. Dan umat TUHAN akan ganti menjarah harta musuh-musuh mereka.

Ayat 16-21. Setelah peperangan besar itu, di mana TUHAN mengalahkan musuh-musuh umat-Nya, TUHAN bertakhta sebagai Raja atas bangsa-bangsa. Semua bangsa yangf menyerang Yerusalem akan datang sujud menyembah TUHAN dan merayakan Hari Raya Pondok Daun. Bangsa yang tidak datang menyembah akan dikenai tulah dari TUHAN. Dan kekudusan akan berlaku pada masa itu, kekudusan di hidup bermasyarakat, dan kekudusan hidup pribadi. Tidak ada lagi bangsa yang najis, yang ada tinggal bangsa yang hidup kudus di hadapan TUHAN.

Penerapan:
(1) Menyembah Tuhan, mengakui pemerintahan dan kekuasaan Tuhan atas segala sesuatu, termasuk atas sejarah bangsa-bangsa–apalgi sejarah perorangan, Ia mengatur segalaya dan kehendak-Nya yang terjadi, selalu terjadi.
(2) Terus menjalani hidup yang mencari kehendak Tuhan dan menundukkan diri di bawah kedaulatan-Nya.

Views: 12

This entry was posted in Perjanjian Lama, Saat Teduh, Zakharia. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *