Jangan Melakukan Kekejian Di Mata TUHAN

Ulangan 18:9-14

TUHAN memperingatkan umat-Nya agar tidak belajar berlaku sesuai dengan kekejian yang dilakkan bangsa-bangsa yang tinggal di Kanaan (ayat 9). Mengapa peringatan ini perlu diberikan? Apa yang mebuat orang ingin mempelajari sesuatu yang disebut sebagai kekejian–sesuatu yang memuakkan bagi TUHAN? Apa yang dipandang TUHAN sebagai suatu kekejian atau sesuatu yang menjijikkan, bisa dipandang oleh umat-Nya sebagai hal yang baik dan menjanjikan apa yang mereka inginkan atau butuhkan. Sehingga mereka menjadi tertarik untuk mengetahui dan mempelajarinya.

Continue reading

Views: 7

Posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan | Leave a comment

Standing In The Gap

Yehezkiel 22:30

Umat TUHAN berada di dalam situasi yang sangat kritis–tetapi mereka tidak menyadariny atau tidak mempedulikannya. TUHAN dalam waktu yang sangat dekat, akan mencurahkan murka-Nya atas bangsa itu karena kejahatan dan pemberontakan mereka sudah terlalu parah dan sudah berlarut-larut; kekerasan hati sudah kronis sehingga tidak bisa tidak, demi kekudusan-Nya, TUHAN harus menjatuhkan hukuman-Nya. Tetapi, masih ada satu kesempatan terakhir bagi umat TUHAN untuk luput dari kebinasaan.

Continue reading

Views: 8

Posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Yehezkiel | Leave a comment

TUHAN Memelihara Hamba-hamba-Nya

Ulangan 18:1-8

TUHAN memelihara orang-orang yang dikhususkan untuk melakukan pelayanan penuh waktu, untuk melayani badah dan melakukan pelayanan yang lain bagi TUHAN. Orang Lewi dan para imam dari suku Lewi tidak mendapatkan bagian tanah pusaka (ayat 1). TUHAN memelihara para imam dan orang Lewi dari apa yang “diterima” TUHAN sebagai persembahan umat-Nya. Sumber kehidupan mereka berasal dari TUHAN (ayat 2). Mereka tidak menerima bagian tanah warisan, tetapi TUHANlah yang menjadi warisan mereka! Sebab TUHAN sudah memilih suku Lewi untuk berdiri dan melayani TUHAN selama-lamanya (ayat 5).

Continue reading

Views: 18

Posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan | Leave a comment

Ketetapan Tentang Raja

Ulangan 17:14-20

Sebenarnya, tidak ada konsep tentang raja di dalam hukum TUHAN, sebab untuk memerintah/memimpin umat-Nya, TUHAN sudah menetapkan jabatan Imam Besar, para imam, dan para hakim/pemimpin suku dan pemimpin kelompok–sebagaimana ditetapkan oleh Musa (Keluaran 18:19-26). Jabatan raja itu adalah praktik yang dilakukan oleh bangsa-bangsa di luar umat TUHAN. Karena pada dasarnya umat TUHAN itu konsepnya adalah ikatan keluarga, di mana TUHAN menjadi otoritas tunggal tertinggi; sementara raja itu perspektifnya adalah otoritas diberikan kepada seseorang untuk berkuasa dan memerintah.

Continue reading

Views: 8

Posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan | Leave a comment

Pengadilan Yang Benar dan Adil

Ulangan 16:18-17:13

Selain memerintahkan ketetapan-ketetapan yang terkait dengan ritual umat dalam menyembah dan beribadah, TUHAN juga membuat ketetapan untuk mengatur tata kehidupan sosial umat-Nya. Prinsip dasar kehidupan sosial dan relasi antar manusia di dalam umat TUHAN adalah: kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu TUHAN memberikan ketetapan mengenai bagaimana mengadili suatu perkara yang muncul.

Continue reading

Views: 7

Posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Ulangan | Leave a comment