Hati yang Keras

Matius 28:11-15

Sementara para perempuan itu ke kota, beberapa (tidak semua?) penjaga kubur juga pergi ke kota untuk memberitahukan segala yang terjadi itu (gempa, kedatangan malaikat, dan kedatangan para perempuan itu) kepada imam-imam kepala. Sesudah berunding dengan para tua-tua, mereka mengambil keputusan untuk menyebarkan kebohongan: murid-murid Tuhan Yesus mencuri mayat-Nya ketika para penjaga itu tidur.

Continue reading

Views: 12

Posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Penghargaan kepada Kasih

Matius 28:1-10

Setelah Sabat berlalu, menjelang menyingsingnya fajar–pagi-pagi buta. Di hari pertama, di jam paling awal, Maria Magdalena dan Maria ibu Yakobus (Markus 16:1) pergi menengok kubur Tuhan Yesus. Injil Markus mencatat bahwa mereka itu datang untuk meminyaki jenazah Tuhan Yesus dengan rempah-rempah (Markus 16:1). Tradisi pada waktu itu: orang mengurapi jenazah dengan ninyak sebagai simbol kasih sayang kepada orang yang meninggal.

Continue reading

Views: 12

Posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Cinta vs Benci

Matius 27:57-66

Setelah Tuhan Yesus mati di atas kayu salib, seorang kaya yang menjadi murid Yesus datang kepada Pilatus. Namanya Yusuf Arimatea. Yusuf menghadap Pilatus untuk meminta mayat Tuhan Yesus, kemudian ia mengambil mayat Tuhan Yesus, mengapaninya dengan kain lenan putih bersih, lalu membaringkannya di dalam kubur yang baru, kemudian menggulingkan batu besar ke pintu kubur itu. Maia Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ, duduk di depan pintu kubur.

Continue reading

Views: 13

Posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Ketika Keraguan Datang

Matius 27:27-44

Ketika vonis telah dijatuhkan. Tuhan Yesus diserahkan kepada para prajurit–dan mereka memperlakukan Dia sekehendak hati mereka–apapun yang dibisikkan Si Iblis di dalam pikiran prajurit-prajurit itu untuk menyakiti Tuhan Yesus, tidak ada yang menghalangi. Bapa menyerahkan AnakNya ke tangan orang-orang berdosa; para prajurit yang keras, yang terbiasa melakukan kekejaman.

Continue reading

Views: 21

Posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Menghadapi Pengadilan yang Tidak Adil

Matius 27:11-26

Dalam pengadilan, para imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi melontarkan berbagai dakwaan kepada Tuhan Yesus. Tetapi Tuhan Yesus tidak memberi jawaban apa-apa. Hal ini membuat Pontius Pilatus menjadi sangat heran. Mengapa? Karena lazimnya orang, pasti akan membela diri, apalagi apabila dakwaan itu palsu–demi menyelamatkan dirinya. Kalau Tuhan Yesus menjawab dakwaan-dakwaan itu, dan kemudian terbukti bahwa Ia tidak bersalah; maka ada kemungkinan Pilatus akan membebaskan-Nya.

Continue reading

Views: 17

Posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment