Mencegah Kesesatan

Markus 12:18-27

Kelompok Saduki adalah kelompok dalam agama Yahudi yang tidak mempercayai perkara-perkara supranatural: kebangkitan orang mati, penghakiman di akhir zaman, keberadaan malaikat dan dunia roh (Kisah Rasul 23:6-8). Mereka hanya menerima kitab-kitab Musa sebagai firman Tuhan, dan menolak tradisi yang dipegang oleh orang Farisi. Kelompok ini merupakan kelompok bangsawan, di mana anggotanya berasal dari golongan imam dan kelas sosial tinggi. Mereka punya kursi di Sanhedrin, posisi pemerintahan orang Yahudi, dan secara umum mau bekerjasama dengan pemerintah Romawi. Kelompok ini berseberangan dengan orang Farisi, namun mereka juga menyerang Yesus karena dianggap sebagai ancaman.

Continue reading

Views: 10

Posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Pemerintahan Tuhan dan Pemerintahan Manusia

Markus 12:13-17

Para pemimpin Yahudi meninggalkan Yesus, tetapi tetap meneruskan upaya mereka untuk menyerang dan menjebak Yesus–supaya ada adalan untuk menangkap-Nya. Mereka menyuruh beberapa orang Farisi (kelompok yang anti Romawi sangat negatif kepada pajak untuk Kaisar) dan beberapa orang Herodian (pendukung Herodes yang notabene adalah pendukung Kaisar Romawi). Dua kelompok yang berseberangan, tetapi sekarang bersatu untuk melawan “musuh bersama” mereka, yaitu Yesus.

Continue reading

Views: 5

Posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Ketika Hati Sudah keras

Matius 12:1-12

Masih di halaman Bait Allah, dan sedang berhadapan dengan anggota Sanhedrin yang menggugat otoritas-Nya, Yesus berbicara kepada mereka dalam perumpamaan tentang seorang tuan tanah pemilik kebun anggur dan para penggarapnya yang jahat. Perumpamaan ini ditujukan kepada pra pemuka agama Yahudi–orang orang yang saat itu berhadapan dengan Yesus. Dan orang-orang itu tahu bahwa merekalah yang dimaksudkan Yesus di dalam perumpamaan itu (ayat 12). Orang-orang yang semula hendak menuduh dan menghakimi Yesus sekarang balik dilucuti dan dihakimi.

Continue reading

Views: 6

Posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Tulus atau Munafik?

Markus 11:27-33

Ketika Yesus dan murid-murid tiba di Yerusalem dan berjalan di halaman Bait Allah, datanglah imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan tua-tua. Mereka representasi dari kepemimpinan orang Yahudi: para penyelneggara ritual agama, para ahli teologia dan ahli hukum, para pemimpin yang punya otoritas untuk menentukan perkara umat. Dalam posisi mereka sebagai pemegang otoritas masyarakat Yahudi, mereka bertanya: Siapa yang memberi Yesus otoritas untuk melakukan semua yang dilakukan-Nya. Karena merasa yang memegang otoritas, maka mereka memandang bahwa Yesus tidak punya otoritas/hak.

Continue reading

Views: 4

Posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Rahasia Jawaban Doa

Markus 11:20-26

Keesokan harinya, pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid berjalan ke Yerusalem, mereka melihat phon ara itu sudah kering sampai ke akar-akarnya–dalam waktu semalam, sebatang pohon yang semula tumbuh besar berdaun rimbun seketika itu juga menjadi kering total! Petrus teringat kepada peristwia kemarin, dan berkata kepada Yesus bahwa pohon ara yang dikutuk-Nya sudah kering. Petrus tahu secara faktual bahwa perkataan Yesus-lah yang menyebabkan kebinasaan pohon ara itu, sebab secara alamiah, mustahil sebuah pohon langsung kering total hanya dalam waktu semalam.

Continue reading

Views: 10

Posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment