Rahasia Jawaban Doa

Markus 11:20-26

Keesokan harinya, pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid berjalan ke Yerusalem, mereka melihat phon ara itu sudah kering sampai ke akar-akarnya–dalam waktu semalam, sebatang pohon yang semula tumbuh besar berdaun rimbun seketika itu juga menjadi kering total! Petrus teringat kepada peristwia kemarin, dan berkata kepada Yesus bahwa pohon ara yang dikutuk-Nya sudah kering. Petrus tahu secara faktual bahwa perkataan Yesus-lah yang menyebabkan kebinasaan pohon ara itu, sebab secara alamiah, mustahil sebuah pohon langsung kering total hanya dalam waktu semalam.

Yesus menggunakan kesempatan itu untuk mengajar murid-murid tentang berdoa dengan iman. Iman dalam doa berarti: (1) meminta tidak dengan bimbang, percaya bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi; (2) meminta/berdoa dengan percaya bahwa sudah menerima apa yang diminta/diodakan–maka hal itu akan terjadi/diberikan. Yesus mengajarkan syarat selain iman: pengampunan kepada orang lain–ketiak seseorang masih menyimpan kesalahan orang lain, dan tidak mau mengampuni, maka itu menjadi penghalang bagi doanya–sekalipun ia berdoa dengan iman.

Pengajaran tentang iman ini adalah pengajaran yang serius dan harus mendapat perhatian, karena Yesus mengawalinya dengan frasa: “Aku berkata kepadamu: sesungguhnya …” (ayat 23), dan kemudian diulang lagi dengan “Karena itu aku berkata kepadamu …” (ayat 24). Sehingga praktek memperkatakan iman dan keyakinan bahwa sudah menerima apa yag diminta itu memang memiliki dasar pengajaran yang benar. Tetapi, ada prasayarat yang harus dipenuhi: (1) harus mengampuni orang lain lebih dahulu (ayat 25) dan (2) permitaan itu sesuai dengan kehendak Tuhan (Yohanes 5:14-15).

Penerapan:
(1) Bersyukur kepada Tuhan sebab Tuhan sudah membawa kepada titik untuk bisa melepaskan pengampunan kepada orang yang sedang punya niat jahat dan berusaha mencelakakan–itu menjadi peneguhan bahwa doa/permohonan perlindungan dan pembelaan Tuhan akan dikabulkan.
(2) Meneruskan praktek untuk memohon pimpinan Roh Kudus ketika berdoa, supaya permintaan/doa yang disampaikan itu sesuai dengan kehendak Tuhan.

Views: 10

This entry was posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *