Ketika reputasi dan relasi berhadapan dengan kebenaran

Petrus ditegur dimuka umum karena ia dinilai telah melakukan tindakan yang munafik. Petrus tidak ingin orang dari memiliki penilaian negatif tentang dirinya; ia ingin menjaga nama baiknya–namun dengan cara yang salah. Dampaknya menjadi sangat kuat karena Petrus dipandang sebagai pemimpin; kemunafikannya lalu diikuti oleh orang-orang lain (Gal 2).

Paulus, sebaliknya, tidak berusaha menjaga reputasi atau hubungan baik, ketika kebenaran harus dikorbankan. Ia dengan berani menegur Petrus, Sang Pemimpin, di depan orang banyak. Paulus melihat betapa besar dampak kerusakan yang bisa ditimbulkan oleh kesalahan Petrus–bahkan dampak itu sudah terlihat buktinya dengan perubahan sikap Barnabas, yang sebenarnya memiliki visi yang sama dengan Paulus.

Beranikah saya mengorbankan reputasi dan hubungan baik ketika kebenaran dipertaruhkan?

Views: 21

This entry was posted in Galatia, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *