Ezra 3:1-6
Perkara yang paling penting untuk dilakukan adalah: membangun kembali ibadah kepada Tuhan. Sebelum perkara-perkara lain dimulai, ibadah kepada Tuhan harus lebih dahulu dilembagakan. Karena esensinya adalah: umat Tuhan datang untuk menyembah dan beribadah kepada Tuhan. Semua hal yang lain itu hanya sebagai pendukung untuk membuat penyembahan dan ibadah kepada Tuhan bisa dilakukan dengan benar. Ibadah adalah pusat kehidupan, sebab Tuhan adalah sumber kehidupan.
Pada bulan ke-7, setelah orang Israel menetap di kota-kotanya, mereka datang berkumpul di Yerusalem (ayat 1). Perlu wakt berbulan-bulan untuk melakukan persiapan, perjalanan dari Persia ke Kanaan, dan untuk kembali menetap di kota-kota yang ditinggalkan. Semua itu adalah proses yang wajar, yang alami, yang harus dilewati oleh umat TUHAN. Tidak semua hal itu dilakukan dengan tanda atau mujizat yang ajaib–hanya ketika diperlukan; untuk hal yang lain, harus melewati car ayang normal: butuh waktu dan usaha.
Yesua (Imam Besar) bersama saudara-saudaranya (para imam) mulai membangun mezbah Allah Israel untuk mempersembahkan korban bakaran sesuai Taurat Musa (ayat 2). Sebelum membangun yang lain, yang paling penting untuk dibangun adalah mezbah Tuhan. Ibadah kepada Tuhan adalah hal yang pertama harus dibereskan lebih dahulu. Ibadah kepada Tuhan merupakan fondasi dari semua yang lain. Pondasi bangunan Bait Allah belum diletakkan (ayat 6), tetapi yang pertama dibangun adalah mezbah untuk beribadah.
Sekalipun umat TUHAN ini takut kepada penduduk negeri, mereka menetapkan hati untuk mulai mempersembahkan korban setiap hari (korban pagi dan petang)–ayat 3. Mereka tidak hanya membanguan kembali mezbahnya secara fisik, tetapi kemudian menggunakan mezbah itu untuk mempersembahkan korban secara teratur kepada TUHAN sesuai dengan Hukum TUHAN. Jangan berhenti dengan menyiapkan sarana-prasarana ibadah, karena yang penting adalah mulai beribadah dengan teratur.
Umat TUHAN juga mulai merayakan Hari Pondok Daun–salah satu perayaan yang ditetapkan oleh TUHAN dalam Hukum-Nya. Mereka mempersembahkan korban sesuai dengan aturan/ritual yang telah ditetapkan dalam Hukum TUHAN. Sejak itu, ibadah kepada TUHAN mulai dilakukan dengan teratur, dan tidak hanya persembahan yang wajib, tetap juga orang mulai terdorong untuk memberi persembahan sukarela kepada TUHAN (ayat 4-5). Lakukan ibadah yang “wajib” dilakukan, maka Tuhan akan menolong mengembangkan hidup ibadah itu.
Penerapan:
Membangun kembali hidup penembahan saya. Sebab itu yang harus diperbaiki lebih dahulu sebelum yang lainnya.
Views: 11