Category Archives: Mazmur

Doa di Tengah Kesesakan Karena Musuh

Mazmur 129:1-8 yanyian tentang TUHAN yang adil, yang menolong umat-Nya dari penderitaan dan kesesakan yang disebabkan oleh musuh-musuh mereka. Penderitaan itu riil datang, kesesakan itu riil mereka alami; akan tetapi, umat TUHAN tidak dikalahkan, sebab TUHAN bangkit menolong mereka. TUHAN … Continue reading

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment

Rahasia Keluarga yang Diberkati TUHAN

Mazmur 128:1-6 anji TUHAN untuk orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya: kehidupan keluarganya akan diberkati oleh TUHAN, sehingga ia memiliki kehidupan keluarga yang berbahagia dan baik keadaannya (sejahtera). Dua kali diulang dalam mazmur ini: “orang … Continue reading

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment

Tanpa TUHAN, Semuanya Sia-sia

Mazmur 127:1-5 alomo, yang diyakini sebagai penulis mazmur ini, juga menulis Kitab Pengkhotbah yang menyimpulkan bahwa segala sesuatu itu akan sia-sia kalau TUHAN tidak terlibat di sana. Salomo tidak hanya bicara dari teori, tetapi ia sendiri telah mencoba semua aktivitas … Continue reading

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment

Tekun Menabur Sambil Menangis

Mazmur 126:1-6 ukacita yang sangat besar dialami oleh umat TUHAN ketika TUHAN benar-benar telah membawa mereka pulang dari pembuangan. Begitu besar sukacita itu sampai rasanya seperti mimpi saja: terlalu besar, terlalu ajaib. Umat TUHAN sampai bertanya: ini benar-benar terjadi ataukah … Continue reading

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment

Mengalami Penjagaan TUHAN dari Dosa

Mazmur 125:1-5 epercayaan kepada TUHAN menghasilkan kehidupan yang stabil, tidak goyang, untuk selama-lamanya. Mengapa? Karena TUHAN melingkari/melingkupi/ mengurung (dalam arti melindungi) umat-Nya dari sekarang sampai selama-lamanya. Seperti gunung-gunung mengelilingi Kota Yerusalem, demikianlah TUHAN mengelilingi umat-Nya. Views: 7

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment