Category Archives: Mazmur

Sujud dan Taat kepada TUHAN

Mazmur 99:1-9 UHAN adalah Raja yang memerintah segala sesuatu. TUHAN memerintah atas umat-Nya dan menegakkan hukum-hukum-Nya. Ia tidak membiarkan umat-Nya menebak-nebak apa yang dikehendaki-Nya, tetapi Ia memberikan hukum dan ketetapan-Nya kepada umat-Nya melalui hamba-hamba-Nya. TUHAN tidak berdiam diri, tetapi berbicara … Continue reading

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment

TUHAN yang Mengistimewakan Umat-Nya

Mazmur 98:1-9 UHAN adalah Hakim yang mengadili semua bangsa dengan kebenaran dan keadilan. Penghakiman TUHAN berlaku secara universal. Namun, TUHAN memperlakukan umat-Nya secara istimewa. Kepada umat-Nya TUHAN memberikan kasih setia/kemurahan/belas kasihan/chesed secara konsisten dan tak berubah. TUHAN mengistimewakan umat-Nya dari … Continue reading

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment

TUHAN, Hakim yang Adil, Benar, dan Setia

Mazmur 96:1-13 UHAN adalah Penguasa Tertinggi. Ia maha besar, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah. TUHAN adalah Raja atas segala bangsa. TUHAN datang untuk menghakimi dunia dengan keadilan, menghakimi bangsa-bangsa dengan kebenaran dan kesetiaan-Nya (ayat 10, 13). Penyembahan dan … Continue reading

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment

TUHAN, Raja di Alam Nyata dan Alam Roh

Mazmur 97:1-12 UHAN adalah Raja! Ia Raja atas alam semesta, seluruh alam gentar dan tunduk kepada-Nya. Ia lebih tinggi daripada semua illah, semua roh-roh penguasa itu tunduk di bawah kekuasaan Tuhan. TUHAN adalah Raja di alam fisik dan di alam … Continue reading

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment

Sembah dan Taatilah TUHAN

Mazmur 95:1-11 emazmur mengajak untuk bersorak-sorai memuji Tuhan dengan nyanyian syukur dan mazmur. Untuk datang menghadap Tuhan dengan sikap hormat: sujud, berlutut, dan menyembah Tuhan. Sebab TUHAN layak untuk dipuji, disembah, dan ditunduki. TUHAN Sang Pencipta dan Penguasa alam semesta, … Continue reading

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment