Category Archives: Lukas

Ketika Agenda Pribadi Harus Dilepaskan

Lukas 9:7-17 Ciri kehidupan seorang pelayan sejati: orientasi kepada orang lain. Seringkali itu berarti seorang pelayan harus siap dan rela untuk mengesampingkan kebutuhan dan kepentingannya demi melayani kebutuhan orang lain. Seringkali seorang pelayan harus merelakan rencana dan agenda pribadinya berubah … Continue reading

Posted in Lukas, Perjanjian Baru, Saat Teduh | Leave a comment

Rahasia Hidup yang Efektif

Lukas 9:1-6 Keberhasilan atau keefektifan sebuah pekerjaan ditentukan oleh 3 faktor utama: otoritas dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan, kejelasan misi/tujuan yang harus dicapai, dan cara hidup serta prosedur kerja yang harus dijalankan. Ketiganya harus ada bersama-sama, sebab ketiganya berkaitan dan … Continue reading

Posted in Lukas, Perjanjian Baru, Saat Teduh | Leave a comment

Jangan Takut; Percaya Saja

Lukas 8:40-56 Takut/kuatir dan percaya adalah dua hal yang bertolak belakang. Takut/kuatir terjadi ketika seseorang melihat kondisi yang ada, mendapati kondisi itu buruk bahkan tanpa harapan–sakit 12 tahun tanpa bisa diobati atau kematian; dan membiarkan kondisi yang buruk itu menentukan … Continue reading

Posted in Lukas, Perjanjian Baru, Saat Teduh | Leave a comment

Merespon Kuasa Tuhan

Lukas 8:26-39 Respon seseorang kepada pekerjaan Tuhan itu tidak selalu sama. Melihat dan mengalami pekerjaan Tuhan yang sama, dua orang bisa memberikan respon yang berbeda, bahkan bertolak belakang. Manusia adalah makhluk yang responnya merupakan produk dari proses yang kompleks, tidak … Continue reading

Posted in Lukas, Perjanjian Baru, Saat Teduh | Leave a comment

Merespon Ujian Tuhan

Lukas 8:22-25 Ujian adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam sebuah proses belajar. Ujian akan menunjukkan seberapa jauh seseorang memahami, menghayati, dan mampu mengaplikasikan pengajaran yang telah diterimanya. Perumpamaan tentang benih (Lukas 8:1-15) akan nampak nyata kebenarannya ketika seseorang diijinkan Tuhan … Continue reading

Posted in Lukas, Perjanjian Baru, Saat Teduh | Leave a comment