Rahasia Hidup yang Efektif

Lukas 9:1-6

Keberhasilan atau keefektifan sebuah pekerjaan ditentukan oleh 3 faktor utama: otoritas dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan, kejelasan misi/tujuan yang harus dicapai, dan cara hidup serta prosedur kerja yang harus dijalankan. Ketiganya harus ada bersama-sama, sebab ketiganya berkaitan dan saling mempengaruhi.

***

Sebelum mengutus 12 Murid untuk pergi ke semua tempat, Tuhan Yesus memberikan tiga perlengkapan sebagai bekal perjalanan mereka: (1) kuasa dan otoritas untuk mengusir setan dan menyembukan penyakit; (2) misi/tugas untuk memberitakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang; dan (3) cara hidup dan prosedur kerja dalam melakukan pelayanan.

Kuasa dan otoritas diperlukan untuk memberi 12 Murid kapabilitas melakukan tugas pelayanan. Otoritas adalah hak/legalitas dari Tuhan, sedangkan kuasa adalah kekuatan/kemampuan untuk melakukan tugas panggilan. Keduanya diperlukan. Otoritas tanpa kuasa dan kuasa tanpa otoritas menghasilkan pelayan/pekerja yang mandul dan tidak efektif.

Misi mendefinisikan tujuan pelayanan 12 Murid. Tugas mereka jelas: memberitakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang. Mereka tidak boleh memiliki tujuan dan aktivitas lain. Mereka hanya fokus kepada tujuan yang sudah ditetapkan Tuhan.

Prosedur dan cara hidup tertentu harus diterapkan untuk mendukung tercapainya misi Tuhan. 12 Murid harus hidup dengan simpel/sederhana–bergantung kepada kemurahan Tuhan melalui penerimaan orang yang dilayani. Mereka tidak boleh membawa bekal berlebihan atau perlengkapan yang justru merepotkan di jalan.

***

Kalau saya ingin agar hidup saya efektif dan bermakna, setiap hari saya harus menerima tiga perlengkapan itu. Hal praktis yang bisa saya lakukan setiap mengawali hari adalah:

  • mencari kehendak Tuhan untuk tujuan yang harus saya capai dan kegiatan yang harus saya lakukan
  • berdoa agar Tuhan memberikan otoritas dan kuasa/kemampuan untuk mencapai tujuan dan melakukan semua kegiatan;
  • memilih cara hidup dan aktivitas yang akan saya lakukan, supaya hidup saya tidak ribet (karena terlalu banyak aktivitas yang tidak relevan) dan agar saya bisa fokus kepada tujuan yang harus dicapai,

Views: 7

This entry was posted in Lukas, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *