Jangan Takut; Percaya Saja

Lukas 8:40-56

Takut/kuatir dan percaya adalah dua hal yang bertolak belakang.

Takut/kuatir terjadi ketika seseorang melihat kondisi yang ada, mendapati kondisi itu buruk bahkan tanpa harapan–sakit 12 tahun tanpa bisa diobati atau kematian; dan membiarkan kondisi yang buruk itu menentukan sikap hatinya: menyerah, melepaskan harapan–“Anakmu sudah mati, jangan lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru”.

Percaya bukan lari atau menyangkal realitas. Percaya adalah sikap hati yang melampaui realitas; percaya adalah yakin bahwa Tuhan berkuasa melampaui realitas dan mengatasi kemustahilan. Percaya adalah ketika orang membuka mata jasmaninya untuk melihat realitas kondisi yang ada, dan membuka mata rohaninya untuk melihat realitas kemahakuasaan Tuhan.

Perwujudan percaya adalah: datang kepada Tuhan dan meminta Tuhan untuk menolong. Perwujudan percaya adalah: datang kepada Tuhan, meminta Tuhan menolong, dan mengikuti proses Tuhan bekerja.

Views: 7

This entry was posted in Lukas, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *