Category Archives: Ezra

Pemerintah adalah Hamba dan Alat Allah

Ezra 5:3-6:13 uhan adalah Raja di atas segala raja, pemerintahan-Nya mengatasi segala pemerintahan. Seperti yang ditulis Paulus: “… pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah … Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu … Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka … Continue reading

Posted in Ezra, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Model Kepemimpinan Illahi

Ezra 5:1-2 ebanyakan konsep dan praktik kepemimpinan menitik beratkan kepada perkara yang sekuler: yang terkait dengan bagaimana bisa mengelola dengan baik untuk mencapai tujuan. tetapi tidak dikaitkan dengan perkara rohani–relasi antara manusia dan komunitas dengan Tuhan. Kepemimpinan dunia fokus kepada: … Continue reading

Posted in Ezra, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Bebas dan Beban Kegagalan di Masa Lalu

Ezra 4:6-24 embangun kembali Rumah TUHAN bukan perkara yang mudah. Akan ada tantangan dan hambatan yang akan datang dan harus dihadapi, sebab musuh-musuh TUHAN dan umat TUHAN tidak akan suka melihat Rumah TUHAN kembali dibangun. Mereka akan berusaha untuk menghalangi … Continue reading

Posted in Ezra, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Ibadah kepada Tuhan adalah Dasar Kehidupan

Ezra 3:1-6 erkara yang paling penting untuk dilakukan adalah: membangun kembali ibadah kepada Tuhan. Sebelum perkara-perkara lain dimulai, ibadah kepada Tuhan harus lebih dahulu dilembagakan. Karena esensinya adalah: umat Tuhan datang untuk menyembah dan beribadah kepada Tuhan. Semua hal yang … Continue reading

Posted in Ezra, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

DIA Tak Pernah Gagal

Ezra 2:1-70 encana TUHAN tidak pernah gagal. Membuktikan bahwa TUHAN Mahaberdaulat dan Mahakuasa–melampaui pemerintahan dan kerajaan. Ketika TUHAN menetapkan sesuatu dalam rancangan-Nya, tidak ada orang atau situasi yang bisa mengubah. Justru orang dan situasi yang akan diubah oleh TUHAN demi … Continue reading

Posted in Ezra, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment