Category Archives: Ester

Seperti Batang Air di Tangan TUHAN

Ester 6:1-3 alam itu banyak peristiwa terjadi secara bersamaan: semua orang Yahudi di kota Susan sangat cemas akan nasib mereka; Ester gelisah tentang bagaimana cara bicara kepada raja, Haman penuh kepuasan karena akan menuntaskan kebencian; dan raja tidak dapat tidur. … Continue reading

Posted in Ester, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Kebencian adalah Racun Kehidupan

Ester 5:9-14 epahitan atau kebencian atau kemarahan yang terpendam adalah racun yang mematikan. Tidak hanya mematikan karena itu menjadi akar pembunuhan atas orang yang dibenci; tetapi itu juga mematikan bagi diri sendiri, sebab kepahitan akan merampas semua kebahagiaan yang ada … Continue reading

Posted in Ester, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Kedaulatan TUHAN di atas Strategi Manusia

Ester 5:1-8 anusia boleh merasa memiliki faktor-faktor yang membuatnya berhasil. Manusia juga boleh merasa bahwa kecerdikan, siasat, atau strateginya yang bisa memanipulasi dan mempengaruhi orang lain untuk bertindak atau untuk mengubah/mengatur keadaan agar sesuai keinginannya. Tetapi, pada akhirnya, yang menentukan … Continue reading

Posted in Ester, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Lebih Taat kepada TUHAN atau Aturan Manusia?

Ester 4:4-17 da waktunya regulasi atau hukum itu cacat atau salah, sehingga merugikan/mematikan banyak orang. Pada waktu itulah diperlukan keberanian untuk menolak, sekalipun ada resiko atas karir atau hidup orang percaya. Sekalipun pemerintah (dalam arti luas) ditetap oleh Tuhan, namun … Continue reading

Posted in Ester, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Aku Tak Tahu akan Hari Esok …

Ester 4:1-3 ujud kesombongan manusia adalah: merasa bisa mengetahui dan mengendalikan apa yang akan terjadi. Sehingga menjadi yakin bahwa keputusan yang dibuatnya hari ini tidak akan mendatangkan akibat yang negatif di masa depan. Sombong, karena sebenarnya ia sama sekali tidak … Continue reading

Posted in Ester, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment