Kebencian adalah Racun Kehidupan

Ester 5:9-14

Kepahitan atau kebencian atau kemarahan yang terpendam adalah racun yang mematikan. Tidak hanya mematikan karena itu menjadi akar pembunuhan atas orang yang dibenci; tetapi itu juga mematikan bagi diri sendiri, sebab kepahitan akan merampas semua kebahagiaan yang ada di dalam hati seseorang. Membuat kehilangan bersukacita, damai sejahtera, dan ucapan syukur dari dalam hati. Kebencian–ketika disertai kekuatan/kekuasaan–akan menghasilkan tindakan desktuktif kepada orang lain dan diri sendiri.

Haman terbakar oleh kebencian dan kemarahan kepada Mordekhai yang tidak meu menghormatinya. Dan kebencian itu memusnahkan semua kesenangan atau kebahagaiaan yang dirasakannya setelah mengikuti jamuan makan di istana ratu Ester (ayat 9-10; 13). Jangan biarkan kebencian kepada seseorang merusak hidupmu, kepahitan kepada orang lain adalah racun yang membunuh diri sendiri. Ampuni orang lain, serahkan pembalasan kepada Tuhan–bebaskan hati dri kebencian, supaya bisa bahagia hidupmu.

Sampai di rumah, Haman memanggil istrinya dan sahabat-sahabatnya. Untuk apa? Untuk menceritakan/membual tentang kekayaannya, tentang kesuksesan anak-anaknya, tentang karirnya yang cemerlang sehingga diangkat di atas semua pejabat raja, dan yang paling istimewa: perhatian dari ratu Ester, di mana hanya dia dan raja yang diundang dalam perjamuannya (ayat 11-12).

Haman berada di puncak kesombongannya, merasa tak terkalahkan (invincible). Ia tidak tahu bahwa malam itu ia akan mulai digulingkan ke jurang, dan besok malam ia akan mati oleh rancangannya sendiri. Betapa rapuhnya manusia. Betapa Mahakuasanya TUHAN! Dalam semalam Ia membalikkan nasib orang, dalam sehari Ia mengubah takdir sebuah bangsa. Rancangan dan angan-angan manusia yang sudah disusun begitu rapi dan kelihatannya semestapun mendukung–it is a sure thing–hancur berantakan dalam sekejab.

Istri dan sahabat-sahabat Haman juga sama saja. Mereka terbuai dengan kemuliaan yang dimiliki Haman, dan mereka juga turut menikmati semua kemuliaan itu. Di samping itu, hati mereka juga jahat–mendukung kebencian Haman kepada Mordekhai dan memberi usul bagaimana bisa melakukan pembalasan yang ekstrem dan demonstratif kepada Mordekhai. Pembalasan yang memuaskan kepahitan dan ego Haman.

Mereka usul agar membuat tiang setinggi 50 hasta (hampir 23 m)–ini setara dengan bangunan 6 lantai; untuk menggantung Mordekhai, tujuannya supaya semua orang bisa melihat–bahkan dari jauh. Lalu pagi-pagi menghadap raja untuk meminta agar Mordekhai disulakan di tiang itu; dengan demikian sakit hati Haman akan terobati, dan ia bisa mengikuti pesta Ester dengan lega (ayat 14). Usul yang sangat jahat, menggambarkan kejahatan hati mereka! Dan kejahatan hati Haman, sebab ia memandang bahwa usul itu sangat baik dan langsung melakukannya.

Penerapan:
(1) Memohon kepada Tuhan agar hati saya dibebaskan dari kepahitan/kebencian kepada orang lain, supaya hidup saya tidak diracuni olehnya, supaya hati saya dipenuhi sukacita, damai sejahtera, dan ucapan syukur.
(2) Menyerahkan orang yang memiliki kebencian kepada saya dan keluarga saya, supaya Tuhan yang menangani orang itu. Dan supaya Tuhan melindungi kami dari rencana jahat orang itu.

Views: 14

This entry was posted in Ester, Perjanjian Lama, Saat Teduh. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *