Ester 4:4-17
Ada waktunya regulasi atau hukum itu cacat atau salah, sehingga merugikan/mematikan banyak orang. Pada waktu itulah diperlukan keberanian untuk menolak, sekalipun ada resiko atas karir atau hidup orang percaya. Sekalipun pemerintah (dalam arti luas) ditetap oleh Tuhan, namun pemerintah bisa menjadi jahat dan membuat aturan yang menyimpang dari prinsip kebenaran dan keadilan Tuhan; pada situasi seperti itu, orang percaya tidak perlu taat pada aturan, tanpa meninggalkan sikap hormat kepada pemerintah.
Dayang-dayang dan sida-sida yang melayani Ester memberitahukan tindakan Mordekhai yang berkabung di depan pintu gerbang istana raja (ayat 4)–tidak diketahui berapa lama Mordekhai di sana sampai menarik perhatian pegawai istana. Apakah Ester sudah memberitahu dayang-dayangnya bahwa ia adalah keluarga Mordekhai? Kalau belum, maka bisa jadi dayang-dayang itu secara “kebetulan” bercerita kepada Ester, bahwa ada pejabat istana yang berkabung secara demonstratif di depan gerbang istana.
Tanpa tahu apa masalahnya, Ester yang sangat risau itu mengirimkan pakaian kepada Mordekhai untuk mengganti kain kabungnya. Tetapi Mordekhai menolak pemberian Ester–ia tidak mau berhenti dari perkabungannya. Itu makin menarik perhatian Ester, sehingga mengutus sida-sida pribadinya untuk meminta penjelasan dari Mordekhai. Mordekhai memberitahukan rencana pembinasaan orang Yahudi, menunjukkan surat perintah raja, dan minta Ester menghadap raja agar membela bangsa itu (ayat 5-7).
Mendengar penjelasan Mordekhai dari sida-sidanya, Ester berkata bahwa ia tidak bisa melakukan permintaan Mordekhai, sebab seseorang–bahkan ratu sekalipun–tidak boleh menghadap raja tanpa dipanggil; siapa berani melakukannya akan dihukum mati. Dan sudah 1 bulan terakhir, Ester tidak dipanggil menghadap raja. Melakukan permintaan Mordekhai berarti Ester melanggar aturan dan bisa dihukum mati–kecuali kalau raja berkenan mengampuninya (ayat 8-12).
Mendengar jawaban Ester, Mordekhai mendesak Ester untuk berani melakukannya. Argumen Mordekhai: (1) sekalipun Ester berada di dalam istana sebagai ratu, ia tetap bisa terkena dampak aturan itu; (2) kalau Ester berdiam diri, maka orang Yahudi akan mendapat pertolongan dari pihak lain–tapi Ester akan binasa karena tidak mau menolong; (3) argumen paling kuat: “Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.” (ayat 14).
Mordekhai meyakini tidak ada yang kebetulan. Siapa yang pernah menyangka bahwa Ester yang dipilih menjadi ratu oleh Ahasyweros di antara puluhan atau ratusan gadis cantik yang lain? Mordekhai percaya bahwa penempatan Ester di isana–yang tidak bisa ditentukan oleh Mordekhai atau Ester sendiri–melainkan oleh “takdir” memang disiapkan untuk menjadi jalan pertolongan keluar dari malapetaka sekarang.
Ester yang semula takut menjadi bersedia untuk bertindak. Hanya saja ia minta dukungan doa dan puasa dari semua orang Yahudi di kota Susan: mereka dikumpulkan untuk berpuasa tidak makan dan minum selama tiga hari tiga malam untuk Ester (ayat 15-16). Ester sendiri dan dayang-dayangnya juga akan berpuasa sama dengan mereka. Kemudian Ester akan menghadap raja, “… sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati.” (ayat 16). Ester siap untuk mati demi menyelamakan bangsanya. Maka Mordekhai pergi dari depan istana untuk melakukan permintaan Ester.
Daniel, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego melawan hukum raja yang bertentangan dengan kebenaran TUHAN, mereka memilih taat kepada TUHAN sekalipun itu berarti tidak mengikuti hukum penguasa dengan risiko mereka dihukum mati–tapi mereka melakukannya dengan sikap hormat kepada raja (Dan. 3:16-18; 6:11). Para Rasul juga melakukannya di hadapan para pimpin agama Yahudi: “Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.” (Kis. 4:19).
Penerapan:
(1) Memohon hati yang kuat dan berani untuk mentaati Tuhan lebih daripada manusia atau lembaga; dan memohon hat yang tetap hormat/tunduk kepada otoritas di atas saya.
(2) Memohon hikmat dan pengertian bagaimana harus bersikap dengan benar–supaya ketika menolak taat pada aturan yang salah, tetap melakukannya dengan bijak dan penuh hormat.
Views: 34