Category Archives: Maleakhi

Menantikan Kedatangan Hari TUHAN

Maleakhi 4:1-6 eringatan terakhir dari TUHAN bagi umat-Nya–karena setelah ini tidak ada nabi yang diutus TUHAN untuk berbicara selama sekitar 400 tahun, sampai Yohanes Pembaptis–yang diibaratkan sebagai nabi Elia (ayat 5)–datang untuk mempersiapkan jalan bagi hari TUHAN yang besra dan … Continue reading

Posted in Maleakhi, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Jangan Lelah Hidup Takut akan TUHAN

Maleakhi 3:13-18 antangan yang dihadapi orang yang berjuang untuk hidup takut pada TUHAN adalah: ketika melihat orang2 fasik hidup bahagia, bahkan ketika mereka sengaja “menguji” TUHAN dgn kejahatan mereka, mereka sepertinya lepas dari hukuman–tidak mengalami konsekuensi yang buruk. Orang jadi … Continue reading

Posted in Maleakhi, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

TUHAN Sumber Berkat dan Rejeki

Maleakhi 3:6-12 andasan atau jaminan bagi umat TUHAN adalah deklarasi dari TUHAN sendiri: “Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.” (ayat 6). TUHAN tidak berubah, Ia yang sudah berjanji, akan memegang dan menepati janji-Nya untuk … Continue reading

Posted in Maleakhi, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Pengudusan Dimulai dari Para Pemimpin Agama

Maleakhi 3:1-5 ujuan Tuhan datang untuk melakukan pengudusan, adalah supaya umat-Nya kembali layak di hadapan-Nya, dan ibadah mereka berkenan kepada-Nya. Pengudusan dimulai dari para pemimpin agama dan para imam, sebab mereka menjadi faktor utama–dengan pengajaran dan cara hidup mereka–yang membuat … Continue reading

Posted in Maleakhi, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Waspada kepada Muslihat Kemunafikan

Maleakhi 2:10-17 ipuan yang paling mankutkan adalah: ketika orang merasa benar dan merasa diperkenan Tuhan, sementara dia hidup di dalam dosa. Tipuan yang mengatakan bahwa orang bisa punya kehidupan ganda–di satu sisi hidup di dalam dosa, di sisi lain tetap … Continue reading

Posted in Maleakhi, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment