Maleakhi 3:6-12
Landasan atau jaminan bagi umat TUHAN adalah deklarasi dari TUHAN sendiri: “Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.” (ayat 6). TUHAN tidak berubah, Ia yang sudah berjanji, akan memegang dan menepati janji-Nya untuk selama-lamanya. Dan janji-Nya adalah: memilih bani Yakub sebagai umat-Nya, sehingga–apapun yang terjadi, kapanpun masanya, seperti apapun situasinya, separah apapun kerusakannya–umat TUHAN akan tetap dipelihara.
Tuhan Yesus menyatakan janji yang sama untuk orang percaya–jaminan keselamatan yang tidak akan pernah dicabut oleh Allah Bapa: “Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.” (Yoh. 10:28-30).
Kemudian, TUHAN menunjukkan cara hidup umat-Nya yang menyimpang, sekalipun TUHAN tetap setia memegang janji-Nya. Dan berdasar janji itu, TUHAN pasti akan kembali kepafda umat-Nya ketika umat-Nya berbalik atau bertobat dari kejahatannya (ayat 7). TUHAN tidak pernah pergi, umat-Nya yang pergi meninggalkan-Nya; TUHAN tidak pernah berubah atau beranjak, umat-Nya yang menyimpang dari jalan-Nya.
Salah satu penyimpangan yang dilakukan umat TUHAN adalah: menipu TUHAN dan merampok hak TUHAN. Dengan cara tidak memberikan persembahan persepuluhan dan persembahan khusus (ayat 8). Bahkan ketika TUHAN menjatuhkan kutuk kepada mereka, menutup jalan berkat untuk mereka, mereka masih juga tidak sadar dan masih melakukan dosa itu (ayat 9). Mereka tidak menyadari bahwa semua kesusahan/kekurangan itu disebabkan oleh dosa mereka yang tidak setia memberikan persembahan yang dikehendaki oleh TUHAN.
TUHAN memberikan jalan untuk bertobat: kembali memberikan persembahan persepuluhan ke Bait Allah (ayat 10). Dan TUHAN memberikan jaminan–karena TUHAN tidak pernah berubah–bahwa begitu mereka kembali setia memberikan persembahan yang benar, maka TUHAN langsung membuka kembali pintu-pintu berkat, sehingga mereka berkelimpahan; TUHAN juga akan menghalau segala masalah/bencana yang selama ini menggerogoti rejeki mereka (ayat 11).
Dan orang lain akan bisa melihat bukti perubahan hidup itu–bangsa-bangsa lain akan melihat betapa besar dan melimpah berkat yang dicurahkan TUHAN atas umat-Nya. Orang lain akan melihat kesejahteraan dan kelimpahan rejeki umat-Nya, dam akan menyebut umat-Nya: “bahagia” atau “diberkati” (ayat 12). Bukan karena umat-Nya bekerja lebih keras, bukan karena umat-Nya lebih cerdik dalam berbisnis atau bekerja, tetapi karena TUHAN mencurahkan berkat yang melimpah ketika mereka hidup sesuai dengan kehendak-Nya.
Penerapan:
(1) Memuji Tuhan untuk kesetiaan-Nya kepada kami. Bersyukur kepada Tuhan untuk berkat yang melimpah atas kami, sehingga kami tidak berkekurangan, bahkan berkelebihan.
(2) Terus setia untuk memberikan persembahan sesuai kehendak Tuhan.
Views: 42