Category Archives: Perjanjian Baru

Jalan Masuk ke Dalam Kerajaan Allah

Markus 12:28-34 da yang berbeda pada seorang ahli Taurat yang datang kepada Yesus untuk mengajukan pertanyaan. Ia sudah hadir di situ, mendengarkan bagaimana Yesus berdebat dengan para ulama/pemimpin Yahudi, dan ia (dengan jujur) mengerti/menilai bahwa Yesus menjawab semua pertanyaan dengan … Continue reading

Posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Mencegah Kesesatan

Markus 12:18-27 elompok Saduki adalah kelompok dalam agama Yahudi yang tidak mempercayai perkara-perkara supranatural: kebangkitan orang mati, penghakiman di akhir zaman, keberadaan malaikat dan dunia roh (Kisah Rasul 23:6-8). Mereka hanya menerima kitab-kitab Musa sebagai firman Tuhan, dan menolak tradisi … Continue reading

Posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Pemerintahan Tuhan dan Pemerintahan Manusia

Markus 12:13-17 ara pemimpin Yahudi meninggalkan Yesus, tetapi tetap meneruskan upaya mereka untuk menyerang dan menjebak Yesus–supaya ada adalan untuk menangkap-Nya. Mereka menyuruh beberapa orang Farisi (kelompok yang anti Romawi sangat negatif kepada pajak untuk Kaisar) dan beberapa orang Herodian … Continue reading

Posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Ketika Hati Sudah keras

Matius 12:1-12 asih di halaman Bait Allah, dan sedang berhadapan dengan anggota Sanhedrin yang menggugat otoritas-Nya, Yesus berbicara kepada mereka dalam perumpamaan tentang seorang tuan tanah pemilik kebun anggur dan para penggarapnya yang jahat. Perumpamaan ini ditujukan kepada pra pemuka … Continue reading

Posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Tulus atau Munafik?

Markus 11:27-33 etika Yesus dan murid-murid tiba di Yerusalem dan berjalan di halaman Bait Allah, datanglah imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat, dan tua-tua. Mereka representasi dari kepemimpinan orang Yahudi: para penyelneggara ritual agama, para ahli teologia dan ahli hukum, para pemimpin … Continue reading

Posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment