Category Archives: Perjanjian Lama

Iman yang Meyakini TUHAN Mengendalikan Semuanya

Rut 1:19-22 rang bisa berpura-pura baik-baik, ketika sebenarnya ia sedang terpuruk. Demi menjaga kehormatan atau mempertahankan harga diri, ia bisa berbohong dan menutupi persoalannya dari orang lain. Tapi pintu pemulihan adalah pengakuan akan persoalan, supaya mendapat jalan pemecahan. Orang juga … Continue reading

Posted in Perjanjian Lama, Rut, Saat Teduh | Leave a comment

Iman yang Melampaui Pertimbangan Manusia

Rut 1:6-18 erhitungan nalar, pemikiran logis, alasan yang paling masuk akal dan paling baik secara manusiawi menjadi pegangan manusia pada umumnya. tetapi, bagi orang beriman, ada pertimbangan yang lebih tinggi daripada itu: pengenalan dan persekutuan dengan TUHAN. Yang membedakan orang … Continue reading

Posted in Perjanjian Lama, Rut, Saat Teduh | Leave a comment

Bahaya untuk “Singgah Sementara” di luar Perjanjian TUHAN

Rut 1:1-5 ada zaman para hakim, terjadi kelaparan di tanah Israel. Ada orang Betlehem bersama Elimelekh, memutuskan untuk pergi ke daerah Moab untuk menetap sementara sebagai orang asing–sementara tinggal di negeri asing sampai kelaparan di Israel reda. Elimelekh pergi bersama … Continue reading

Posted in Perjanjian Lama, Rut, Saat Teduh | Leave a comment

Pemecahan Masalah yang Sempurna Hanya dari TUHAN

Hakim-hakim 21:1-25 rang yang tidak beribadah kepada TUHAN, yang hidupnya tidak berjalan bersama TUHAN, akan membuat keputusan-keputusan sendiri. “Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri.” (ayat 25). Keputusan/pilihan/cara … Continue reading

Posted in Hakim-hakim, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Carilah Dahulu Kerajaan Allah dan Kebenarannya, maka …

Hakim-hakim 20:1-48 entetan peristiwa yang menggelinding seperti bola salju. Urusan yang semula domestik, menjadi masalah komunitas, dan akhirnya memuat pecah perang saudara yang melibatkan seluruh bangsa. Ketika TUHAN tidak dilibatkan di dalam mengambil keputusan, sementara tidak seorangpun tahu apa konsekuensi-konsekuensi … Continue reading

Posted in Hakim-hakim, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment