Ezra 7:11-28
Sebuah rezim atau pemerintahan tidak harus menyembah Tuhan untuk bersikap bersahabat kepada umat Tuhan. Tuhan bisa membuat penguasa dan pemerintahan yang tidak mengenal Tuhan–yang menyembah allah lain, yang berbeda agama–untuk memperlakukan umat Tuhan dengan baik dan memberi kebebasan untuk beribadah kepada Tuhan. Tujuannya untuk menjaga ketetenteraman masyarakat, agar mendapat dukungan, dan agar didoakan berkat dari umat Tuhan.
Raja Artahsasta membuat surat untuk Ezra, isinya adalah mengijinkan setiap orang Israel di wilayah Persia yang rela pergi ke Yerusalem untuk turut pulang bersama Ezra (ayat 11-13). Ini adalah rangkaian penggenapan janji TUHAN, bahwa setelah 70 tahun masa pembuangan sebagai hukuman atas dosa umat-Nya, TUHAN bekerja membuat rezim yang berkuasa memberikan kelonggaran dan kemudahan. Pemerintahan yang telah menaklukkan dan berkuasa atas Israel sekarang memberi izin mereka yang mau untuk pulang ke Tanah Perjanjian.
Raja memerintahkan Ezra untuk membawa emas dan perak yang merupakan persembahan sukarela dari raja dan pembesar kerajaan kepada Allah Israel ditambah persembahan dari rakyat dan para imam untuk Bait Allah di Yerusalem (ayat 14-15)–bukan berarti raja dan orang-orang Persia ini bertobat dan menyembah TUHAN, tetapi mereka–yang menyembah banyak dewa–ingin menyenangkan hati semua allah dari berbagai bangsa, supaya diberkati dan tidak dicelakai (ayat 23).
Raja memerintahkan agar emas, perak, dan uang persembahan itu digunakan dengan teliti oleh Ezra untuk membeli hewan, gandum, dan anggur untuk dipersembahankan di mezbah yang ada di Bait Allah (ayat 17-18) dan membawa pulang semua peralatan ibadah yang diperlukan untuk melaksanakan ibadah (ayat 19). Ini bentuk dukungan yang lain dari pemerintah Persia: membebaskan umat TUHAN untuk beribadah sesuai dengan iman mereka. Orang Israel tidak dilarang, bahkan didukung, untuk kembali mempersebahkan korban kepada TUHAN di Bait Allah. Sistem ibadah yang selama ini terhenti, sekarang bisa dilakukan lagi.
Raja menetapkan bahwa semua kebutuhan Bait Allah dibiayai dari kas kerajaan Persia. Tidak hanya di pusat pemerintahan Persia, tetapi Raja memerintahkan semua bendahara yang ada di provinsi-provinsi di seberang Sungai Efrat untuk mendukung kebutuhan apapun yang diajukan oleh Ezra (ayat 20-22). Dukungan keuangan dari kas kerajaan tidak hanya sekali, tetapi berkelanjutan–kapanpun Ezra mengajukan permintaan biaya untuk Bait Allah.
Raja memberikan fasilitas bebas pajak, cukai, dan pungutan lainnya untuk para imam, orang Lewi, para penyanyi, penjaga pintu, dan semua pelayan Bait Allah (ayat 24). Kemudian, raja memberikan otoritas kepada Ezra untuk mengangkat hakim-hakim untuk mengadili (sesuai hukum Taurat) semua orang yang menyembah TUHAN i seluruh wilayah Tanah Perjanjian (Yehuda). Raja menghendaki agar hukum Taurat ditegakkan di di Yerualem dan wilayahnya; siapa yang tidak taat harus ditindak/dihukum dengan tegas, bahkan sampai hukuman mati boleh diberlakukan.
Ezra menangkap panggilan TUHAN dari beberapa situasi: (1) fakta bahwa TUHAN menggerakkan hati raja Persia untuk menyemarakkan (menghiasi) Bait Allah di Yerusalem; (2) fakta bahwa TUHAN membuat raja dan para pembesar istana menyukai (bermurah hati) dan menaruh kepercayaan kepadanya. Dua pekerjaan TUHAN tersebut menguatkan hati Ezra untuk mengumpulkan dan mengajak para pemimpin/orang terkemuka dari Israel untuk pulang ke Yerusalem bersama dia (ayat 28).
Reputasi satu orang umat Tuhan bisa mendatangkan simpati dan dukungan yang sangat besar kepada umat Tuhan secara luas. Karena Ezra disukai dan dipercayai oleh pemerintah, maka pemerintah bersikap simpatik dan mendukung kehidupan umat TUHAN. Sejarah juga mencatat hal ini secara konsisten: hidup Yusuf membuat Firaun dan orang Mesir menerima keluarga Yakub; Daniel dan teman-temannya menjadi berkat bagi kerajaan Babel dan kehidupan umat TUHAN.
Penerapan:
(1) Memperjuangkan hidup yang bisa dihormati dan dipercaya oleh penguasa dan masyarakat sekitar–karena itu bisa menjadi faktor yang membuat penguasa dan masyarakat bersikap positif kepada umat Tuhan.
(2) Mendoakan kesejahteraan negara dan masyarakat atau institusi/komunitas di mana saya hidup dan berkarya–karena kesejahteraan kota adalah kesejahteraan saya juga (Yer. 29:7).
Views: 21