Category Archives: Perjanjian Lama

Mengandalkan TUHAN Yang Kekal

Mazmur 146:1-10 yanyian yang berisi pujian kepada TUHAN dan pengajaan kepada umat TUHAN. Pujian kepada TUHAN atas sifat-sifatnya yang mulia dan kekal selamanya–apabila dibandingkan dengan manusia (bahkan para bangsawan) yang tidak bisa diandalkan karena kerapuhan dan kefanaannya. Pengajaran agar umat … Continue reading

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment

Pujian bagi TUHAN untuk Selamanya

Mazmur 145:1-21 ujian kepada TUHAN karena sifat-sifat-Nya yang mulia. Pujian yang keluar dari hati orang yang telah melihat dan mengalami difat-difat TUHAN itu. Pujian yang tidak tidka berkesudahan, yang terus-menerus dinaikkan setiap hari; dan pujian yang dilanjutkan oleh satu generasi … Continue reading

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment

Bahagianya Bangsa yang Allahnya adalah TUHAN!

Mazmur 144:1-15 ujian Daud kepada TUHAN, tetapi juga pengajaran Daud dari apa yang direnungkannya tentang TUHAN dan relasi pribadinya dan bangsanya dengan TUHAN: “Berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah TUHAN” (ayat 15). Dalam mazmur ini Daud mengakui bahwa TUHAN satu-satunya sumber … Continue reading

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment

Dasar Untuk Berani Berdoa

Mazmur 143:1-12 pa yang menjadi dasar berdoa? Apakah karena merasa layak, merasa sudah taat, merasa sudah memberi sesuatu kepada Tuhan? Dasar doa Daud bukanlah ketaatan atau kelayakannya, tetapi sifat Tuhan dan relasinya dengan Tuhan. Sifat Tuhan yang setia dan adil, … Continue reading

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment

Doa Dalam Pelarian

Mazmur 142:1-7 aud dikejar oleh musuh-musuhnya, ditinggalkan oleh teman-temannya, dan sekarang ia sendirian di dalam sebuah gua. Di dalam ketakutan dan kesesakannya, Daud berseru kepada TUHAN: mengungkapkan susana hatinya, menceritakan situasi yang sedang dialaminya, dan meminta pertolongan/kelepasan dari TUHAN, sebab … Continue reading

Posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi | Leave a comment