Author Archives: Mathetes

“Pemborosan” bagi Tuhan?

Yohanes 12:1-8 aria mencurahkan minyak mahal–simpanan yang berharga–ke kaki Tuhan Yesus. Ini ekspresi penyembahan, cinta Maria kepada Tuhan Yesus. Entah sudah berapa lama Maria sdh merencanakan tindakan ini, tetapi sejarah mencatat bahwa 6 hari sebelum kematian Tuhan Yesus, ia melakukannya. … Continue reading

Posted in Refleksi | Leave a comment

Pemimpin yang Kekal

Hakim-hakim 8:28-35 srael hidup taat dan beribadah kepada Tuhan sepanjang umur Gideon. Namun, begitu Gideon mati, mereka kembali mrlacurkan diri kepada Baal. Komitmen dan iman bangsa ini tidak stabil, tapi menempel kepada pemimpin yg diangkat oleh Tuhan. Padahal, sehebat apapun seorang … Continue reading

Posted in Hakim-hakim, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Diselewengkan oleh Niat yang Baik

Hakim-hakim 8:22-27 einginan/kerinduan yang besar dalam diri seseorang bisa membuatnya menyeleweng dari jalan Tuhan. Bahkan kerinduan yang “rohani” bisa dibelokkan menjadi sebuah kejahatan/dosa di hadapan Tuhan. Keinginan untuk menjadi orang yang dipakai Tuhan dengan kapasitas tertentu–yang sebenarnya tidak Tuhan kehendaki–bisa … Continue reading

Posted in Hakim-hakim, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Situasi Menyingkap Watak Asli

Hakim-hakim 8:18-21 uhan kadang mengijinkan sebuah situasi terjadi untuk menyingkapkan sesuatu yang selama ini tersembunyi. Ada orang yang diijinkan untuk diberi kemenangan atau kekuasaan, dengan tujuan supaya watak asli yang selama ini tersembunyi jadi terungkap; juga supaya ketahuan seberapa siap/kapabel … Continue reading

Posted in Hakim-hakim, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment

Tegas Mendisiplin agar Orang Bertobat

Hakim-hakim 8:10-17 UHAN terus menyertai Gideon dengan kemenangan. Dengan 300 orang pasukan yang sudah kelelahan, TUHAN membuat Gideon bisa mengalahkan pasukan Midian yang jumlahnya jauh lebih besar, yaitu 15.000 orang–ini berarti 1:50. Bukan masalah jumlah, atau perbandingan kekuatan yang menentukan … Continue reading

Posted in Hakim-hakim, Perjanjian Lama, Saat Teduh | Leave a comment