Ikut Andil dalam Membangun Rumah TUHAN

Zakharia 6:9-15

TUHAN memerintahkan Zakharia untuk meminta persembahan berupa emas dan perak dari orang-orang buangan, secara khusus menyebut nama Heldai, Tobia dan Yedaya. Kemudian persembahan itu dibuat menjadi mahkota dan dikenakan di kepala imam besar Yosua (ayat 9-11). Ini kasus yang unik. Karena persembahan orang-orang buangan atau bantuan dari Persia ditujukan untuk pembangunan Bait Allah, tetapi untuk persembahan 3 orang ini, TUHAN menghendaki agar dibuat menjadi makhota untuk imam besar.

Bisa jadi semua umat TUHAN tidak ada yang berpikir untuk membuat makhota ini ketika merancang pembangunan Bait Allah, karena dalam sejarah sebelumnya, tidak ada makhota yang menjadi bagian dalam pakaian imam besar atau perabotan Bait Allah. Lagi pula, hiasan kepala imam besar adalah surban, bukan makhota; sebab mahkota adalah hiasan kepala raja (penguasa pemerintahan/politik). TUHAN berdaulat untuk memakai apapun untuk rencana-Nya, yang mungkin berbeda dari rencana manusia. Kehendak/rencana TUHAN lebih tinggi daripada rencana manusia.

TUHAN memerintahkan agar perkataan-Nya dinyatakan kepada imam besar Yosua: keimaman Yosua menjadi lambang dari Sang Tunas yang akan mendirikan Bait TUHAN. Sang Tunas itu akan mendapat keagungan dan akan duduk memerintah di atas takhtanya. Dan disebelah kanannya akan ada seorang imam yang “memerintah” bersama untuk mendatangkan damai (ayat 12-13). Ini gambaran bukan tentang imam di Bait Allah Israel, sebab imam memakai makhota dan tidak menduduki takhta. Berarti ini nubutan tentang Tuhan Yesus, Sang Tunas, Sang Mesias, yang akan bertakhta ebagai raja sekaligus imam bagi umat-Nya.

Penyataan berikutnya adalah tentang beberapa tiga orang buangan yang persembahannya dibuat menjadi mahkota, dan mahkota itu akan tetap disimpan di Bait Allah sebagai tanda peringatan (souvenir, memento); benda yang digunakan untuk mengingat sebuah peristiwa/pekerjaan TUHAN. Janji berikutnya adalah: orang-orang dari jauh akan datang untuk turut membangun Bait TUHAN–itu akan menjadi tanda penggenapan janji dan penyertaan TUHAN kepada umat-Nya. Syaratnya: “apabila kamu d ngan baik-baik mendengarkan suara TUHAN Allahmu.”–ayat 14-15.

Ada orang yang dipilih/dikehendaki Tuhan untuk terlibat dalam pembagunan Rumah Tuhan dalam kapasitas yang berbeda–mereka tidak akan ikut memimpin ibadah atau menjabat sebab imam; tetapi mereka akan dipakai Tuhan untuk memberi dukungan pekerjaan imam itu. Begitu besar makna dukungan itu, sehingga persembahan mereka akan dipakai sebagai tanda peringatan terkait pembangunan Bait Allah.

Syaratnya: mereka harus baik-baik mendengarkan suara TUHAN Allah! Tidak mengikuti rencana sendiri, tidak melakukan pikiran sendiri, tidak mengejar ambisi sendiri; melainkan: mencari suara Tuhan dengan sungguh-sungguh, dan ketika Tuhan berbicara menyatakan kehendak-Nya, mereka mendengarkan baik-baik dan mentaati perintah Tuhan itu. Ketaatan mereka akan mendatangkan orang-orang dari jauh untuk ikut membangun Rumah Tuhan.

Penerapan:
(1) Bersyukur bahwa Tuhan pernah memberikan janji bahwa saya akan dipakai mengumpulkan banyak harta untuk membangun Rumah Tuhan, seperti yang dilakukan Daud.
(2) Berkomitmen untuk mencari dan mendengarkan suara Tuhan baik-baik, dan mentaatinya: mendoakan setiap keputusan dan menunggu Tuhan bicara, lalu mentaatinya.

Views: 82

This entry was posted in Perjanjian Lama, Saat Teduh, Zakharia. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *