Jangan Transaksional, Tapi Ingatlah Anugerah Tuhan

Markus 10:28-31

Melihat orang muda kaya yang pergi meninggalkan Yesus karena merasa tidak sanggup dengan syarat Yesus untuk menjual seluruh hartanya demi memperoleh hidup kekal, Petrus (mewakili murid-murid yang lain) berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!” (ayat 28). Dalam catatan Matius 19:27, ada tambahan kalimat: “…jadi apakah yang akan kami peroleh?”.

Continue reading

Views: 7

Posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Usaha Manusia dan Hidup Kekal

Markus 10:17-27

Ada seorang yang menurut ukuran dunia sudah lengkap dan sempurna hidupnya: muda (Matius 19:20), sangat kaya (ayat 22), punya kedudukan sebagai pemimpin (Lukas 18:18), dan hidup sungguh-sungguh mentaati hukum Tuhan (ayat 20). Tetapi, ia ragu apakah ia telah memiliki hidup yang kekal. Sekalipun ia sudah memiliki semua yang bisa dicapai di dalam hidup ini, ia merasa tidak pasti dengan masa depannya di dalam kekekalan. Karena itu ia bertanya kepada Yesus apa yang harus dilakukannya untuk mendapatkan hidup kekal (ayat 17).

Continue reading

Views: 7

Posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Berkat bagi Anak-anak

Markus 10:13-16

Dunia memiliki pandangan tentang kelompok atau kategori manusia yang dianggap layak atau berharga. Dunia membedakan manusia berdasarkan atribut-atrubut tertentu: usia, kepandaian, pengalaman, kekayaan, kedudukan, prestasi, dan sebagainya. Orang-orang yang mmeiliki atribut-atribut itu dipandang bernilai atau lebih bernilai, sehingga pantas untuk memperoleh penghargaan atau perlakukan lebih baik dari yang lain. Sebaliknya, orang yang tidak memilikinya akan dipandang tidak berharga, tidak penting, dan kemudian disisihkan atau diabaikan.

Continue reading

Views: 7

Posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Pernikahan yang Permanen

Markus 10:1-12

Pandangan dunia tentang pernikahan hanya sebatas pada kontrak/ikatan hukum. karena hanya kontrak, maka bisa dihentikan, bisa dibatalkan, bisa diputuskan, bisa selesai–dan kemudian membuat kontrak yang baru. Dalam pandangan Tuhan, yang tertulis dalam Firman-Nya, pernikahan lekai-laki dan perempuan adalah ikatan tubuh-jiwa-roh; dua menjadi satu daging, yang sifatnya permanen dan tidak bisa dibatalkan, tidak bisa diputuskan. Kecuali hanya oleh kematian.

Continue reading

Views: 14

Posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Peringatan akan Neraka

Markus 9:43-50

Yesus memberi peringatan yang keras tentang ancaman neraka (gehenna). Neraka itu nyata, bukan mitos untuk menakut-nakuti, tetapi tempat itu ada sebagai tempat penghukuman abadi kepada orang-orang yang dihukum oleh Tuhan. Yesus sangat serius ketika bicara tentang neraka, nampak dari ungkapan ekstrem yang digunakan-Nya untuk mengajar.

Continue reading

Views: 15

Posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment