Panggilan Untuk Terus Hidup di Dalam Kristus

1 Yohanes 2:28-29

Yohanes menjelaskan konsekuensi atau kelanjutan dari apa yang telah disampaikannya sebelumnya, dengan frasa “Maka sekarang …” (ayat 28). Pada bagian sebelumnya Yohanes sudah membangun keyakinan jemaat bahwa pengalaman iman mereka itu pengalaman yang benar di dalam Tuhan, sehingga mereka tidak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran yang berusaha menyesatkan mereka.

Setelah iman jemaat dikokohkan, sekarang Yohanes memerintahkan jemaat untuk tinggal di dalam Kristus–terus-menerus tetap tinggal di dalam Kristus. Tetap memegang iman yang benar, tetap bersekutu dengan Kristus, tetap menjalani hidup di dalam kehendak Kristus. Tujuannya: agar ketika Kristus datang kembali, jemaat kedapatan teguh di dalam iman–sehingga tidak perlu malu di hadapan-Nya (ayat 28)

Ide ini sejalan dengan apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, bahwa karena ornag percaya tidak tahu kapan Tuhan Yesus akan datang kembali; dan waktu kedatangannya itu tidak pernah diduga (seperti pencuri), maka orang percay aharus terus berjaga-jaga, supaya ketika Ia datang, orang percaya kedapatan sedang melakukan tanggung jawabnya (Luk. 12:37-39).

Karena Kristus adalah benar, maka tinggal di dalam Kristus berarti jemaat harus memiliki cara hidup yang mempraktikkan kebenaran. Hidup dalam kebenaran ini menjadi indikator bahwa seseorang adalah anak Allah yang sejati, yang benar-benar dilahirkan dari Allah (ayat 29). Menantikan kedatangan Tuhan Yesus dilakukan dengan ketekunan dan terus-menerus menjaga kehidupan yang benar di hadapan Tuhan. Kebenaran itu sumbernya dari firman Tuhan.

Merenungkan firman Tuhan siang dan malam akan menolong orang untuk hidup benar–tidak menjadi bagian dari kumpulan orang fasik (Maz. 1:1-2). Firman yang direnungkan berisi kebenaran Allah, dan kebenaran itu dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kalau mengalami kejatuhan, orang percaya langsung kembali kepada Tuhan melalui pengakuan dosa dan pertobatan, sehingga tidak berlarut-larut di dalam dosa–ini juga car auntuk memelihara hidup dalam kebenaran (1 Yoh 1:9). Terus menerus, seumur hidup–“Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.” (Ams. 24:16).

Penerapan:
Bersyukur kepada Tuhan karena Ia telah menyediakan semua yang saya perlukan untuk hidup benar: Roh Kudus yang memberi kuasa dan pimpinan, firman yang mengajar kebenaran, dan janji pengampunan dosa untuk kembali dipulihkan dari kejatuhan.

Views: 276

This entry was posted in 1 Yohanes, Perjanjian Baru, Saat Teduh. Bookmark the permalink.