Berjalan Bersama Tuhan

Keluaran 23:20-33

Tuhan tidak membiarkan umatNya berjalan sendiri ke tujuan yang dijanjikanNya. Tuhan memberikan penyertaanNya kepada mereka, untuk memastikan mereka akan sampai ke tempat yang sudah disiapkan oleh Tuhan. Bentuk penyertaan Tuhan bagi umatNya: (1) malaikat yang berjalan di depan mereka; (2) kengerian dan kekacauan yang mendahului mereka; (3) metode menaklukkan tanah perjanjian secara bertahap. Janji Tuhan untuk memberi pimpinan, perlindungan, dan kemenangan bagi umatNya.

Tuhan tahu bahwa bangsa Israel tidak akan bisa menaklukkan Tanah Kanaan hanya dengan kemampuan mereka sendiri. Ada tantangan yang sangat berat yang harus dikalahkan: kekuatan militer bangsa-bangsa Kanaan, praktek penyembahan berhala yang bisa memikat umatNya, luasnya tanah yang harus direbut–memerlukan waktu yang panjang untuk bisa total menaklukkannya. Tuhan itu baik. Ia tidak hanya memberikan janji dan tujuan yang akan dimiliki umatNya, tetapi Ia juga menyediakan jaminan agar janji dan tujuan itu bisa terwujud.

Chistian life is not a difficult life, it is an impossible life! Hidup Kristen itu seperti berjalan di atas air–mustahil untuk dijalani dengan kekuatan manusiawi dan proses alami. Setiap orang percaya memerlukan pertolongan Tuhan, membutuhkan kuasa Illahi, untuk bisa menjalaninya. Hanya dengan bergantung kepada kuasa Tuhan, hanya dengan terus percaya dan berpegang kepada pimpinan Tuhan, orang percaya bisa menjalani hidupnya.

Tuhan menyediakan pimpinan dan kuasa bagi setiap orang percaya. Bagian orang percaya adalah: mengikuti pimpinanNya dan mengandalkan kuasaNya. Lengah sedikit saja, pasti langsung tenggelam! Berpaling sekejap saja dari Kristus, pasti langsung jatuh. Tetapi, Ia tidak pernah jauh. Tuhan terus-menerus menyertai, terus-menerus mengawasi; sehingga ketika orang percaya mulai tenggelam dan berteriak “Tuhan, tolonglah aku!”, segera Tuhan mengulurkan tanganNya dan memegang dia. Terpujilah Tuhan!

Saya harus terus-menerus mengingatkan diri saya sendiri bahwa: mustahil bagi saya untuk menjalani hidup dengan kekuatan saya sendiri. Saya mutlak memerlukan pimpinan Tuhan dan topangan kuasa Tuhan. Saya harus mutlak mengandalkan Tuhan, melibatkan Tuhan di dalam segala aktivitas, mendoakan setiap hal, meminta kasih karunia dan kesanggupan dalam segala sesuatu. Tuhan itu setia. Ia tidak pernah ingkar janji. Saya yang selalu tidak setia dan cenderung mau hidup dengan kehendak dan kemampuan saya sendiri. Tuhan, tolonglah aku yang tidak percaya ini!

Views: 8

This entry was posted in Keluaran, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *