Sang Penyembuh

Keluaran 15:1-27

Setelah bangsa Israel melihat bagaimana Tuhan membelah Laut Merah dan menghancurkan pasukan Mesir, mereka memuji-muji Tuhan: “TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku, kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia.” (15:2). Pengakuan umat Israel bahwa TUHAN adalah sumber keselamatan, sumber kekuatan, sumber sukacita/nyanyian. Tuhan menyatakan kemuliaanNya di Laut Merah, dan efeknya adalah: “maka takutlah bangsa (Israel) itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN” (14:31).

Tetapi eforia iman itu ternyata tidak terus-menerus ada. Di Mara, ketika bangsa ini tidak bisa minum setelah tiga hari berjalan tanpa menemkan air, pujian dan kepercayaan kepada Tuhan itu seolah lenyap, digantikan dengan sungut-sungut. Pengalaman melihat kedahsyatan kuasa Tuhan membelah laut itu ternyata belum menanamkan iman yang kokoh di hati bangsa Israel. Karena ketika muncul masalah, respons mereka adalah kesal dan menggerutu.

Musa menunjukkan kualitas iman yang berbeda. Musa berseru kepada Tuhan dan Tuhan menjawab Musa. Tuhan memberikan pemecahan masalah kepada Musa. Tuhan mengubah air yang pahit menjadi manis! Dan di sana Tuhan membuat bangsa Israel mendengar aturan hidup sebagai umat Tuhan: ketaatan yang sungguh-sungguh kepada Tuhan akan mendatangkan berkat dan menghindarkan mereka dari hukuman.

Tuhan menyatakan diri sebagai “Yehova Rapha” (Tuhan yang menyembuhkan; I am the LORD, who heals you). Menyebuhkan berarti mengubah kondisi sakit menjadi sehat, kondisi rusak menjadi baik, kondisi mandul menjadi subur, kondisi pahit menjadi manis, kondisi kekurangan menjadi kelimpahan.

Tuhanmu adalah Tuhan yang menyembuhkan. Dia adalah Yehova Rapha, Sang Penyembuh, Sang Pemulih. Ia mengubah air pahit di Mara menjadi manis. Ia mampu memulihkan keadaanmu yang buruk, Ia mampu memperbaiki apa yang rusak, Ia mampu menyembuhkan apa yang sakit.
Percayalah kepadaNya, sebab Ia adalah Tuhanmu. Yehova Rapha itu adalah Tuhanmu, Bapamu, Penyelamatmu. Percayalah kepadaNya, dengarkanlah perintahNya dan taatilah Dia. Maka engkau akan melihat bagaimana Ia memulihkan segala keadaan yang buruk di dalam hidupmu.

Views: 6

This entry was posted in Keluaran, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *