Apakah Tuhan Bisa Dimanipulasi?

Keluaran 10:1-29

Firaun memanggil Musa dan meminta: “ampunilah kiranya dosaku untuk sekali ini saja …” (17). Tetapi Tuhan tahu bahwa itu bukan pertobatan yang sejati. Berapa kali saya memohon kepada Tuhan agar Ia mengampuni dan melepaskan saya sekali ini saja, namun nyatanya masih berulang berkali-kali? Sekalipun demikian, Tuhan memberikan kemurahan, sehingga belalang itu pergi. Setelah lepas, kembali Firaun mengeraskan hati, sehingga Tuhan mendatangkan kegelapan di seluruh Mesir selama 3 hari. Firaun tetap tidak mau melunakkan hatinya.

Tuhan yang Mahamurah. Ketika orang datang kepadaNya, merendahkan diri dan memohon belas kasihanNya, tanganNya terulur untuk menolong. Sekalipun Ia tahu betul isi hati orang itu, sekalipun Ia tahu bahwa pertobatan itu belum sepenuhnya. Mengapa? Karena Tuhan menepati sifatNya sebagai Tuhan yang Pemurah! Karena Tuhan konsisten dengan karakterNya! Karena itulah sifat Tuhan! Dan tujuan Tuhan melakukan semua itu adalah: supaya saya mengenal bahwa Dialah Tuhan–dengan segala sifatNya!

Tuhan tidak bisa menyangkali sifatNya sendiri. Tuhan tidak bisa mengingkari Siapa DiriNya! Yunus bisa menyimpan kebencian yang sengat besar kepada Niniwe, sehingga apapun yang dilakukan Niniwe, sikap Yunus tidak berubah. Tetapi Tuhan itu bersifat Pengasih dan Penyayang; sehingga ketika Niniwe menunjukkan penyesalan dan pertobatan, Tuhan–tidak bisa tidak–mengampuni mereka. Yunus tahu itu, maka ia menolak untuk pergi!

Tuhan tidak bisa untuk tidak menolong ketika orang datang memohon pertolonganNya. Tuhan tidak bisa untuk tidak mengampuni ketika orang datang merendahkan diri dalam pertobatan. It is His nature! It is Who He is!

Apakah kemudian Tuhan bisa dimanipulasi? Apakah Firaun bisa memanipulasi Tuhan? Tidak! Karena bukan Tuhan yang “dirugikan”, tetapi Firaun yang menderita berbagai macam kesesakan dan bencana karena pertobatannya tidak tulus! Tuhan tetap saja tidak terkena dampaknya. Manusia yang akan menerima akibat dari ketidaktulusannya di hadapan Tuhan:

Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia. (Mazm 32:10)
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. (Gal 6:7-8)

Views: 7

This entry was posted in Keluaran, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *