Mengatasi Hati yang Keras (2)

Keluaran 9:1-35

When Pharaoh saw that the rain and hail and thunder had stopped, he sinned again: He and his officials hardened their hearts (9:34). Hati yang keras: tidak punya rasa takut, tidak punya rasa kuatir, tidak punya rasa bersalah, tidak merasa ada masalah, tidak merasa dalam bahaya atau kondisi darurat, tidak merasa perlu untuk berubah, tidak mau merespons apa yang ada di sekitarnya, tidak mau mendengarkan teguran atau nasihat.

Kalau tanda-tanda kekerasan hati itu ada di dalam hidup seseorang, dan ia melihatnya, apa yang harus dilakukannya? Firman Tuhan melalui Yehezkiel menyatakan bahwa: “Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.” (Yeh 11:19-20)

Berarti, ketika seseorang sadar bahwa ia telah dan sedang mengeraskan hati–dan ia sadar bahwa cepat atau lambat kondisi itu akan mendatangkan malapetaka atas hidupnya, dan ia ingin berubah, inilah yang bisa dilakukannya: datang kepada Tuhan, mengakui kekerasan hatinya dan sikap mengeraskan hatinya selama ini, dan meminta agar Tuhan memberikan kemurahan dengan menjauhkan hati yang keras itu dan memberikan hati yang taat.

Kemudian, sebagaimana yang dilakukan oleh orang Niniwe, berhenti bersikap dan berbuat yang salah dan melakukan perbuatan yang benar. Kapan? Hari ini, sekarang. “Today, if you hear his voice, do not harden your hearts as you did in the rebellion.” (Ibr 3:15). Tidak menunggu hati menjadi lembut lebih dulu, karena justru ketaatan di dalam iman dan pengharapan itu adalah jalan yang melembutkan hati. Sebagaimana perkataan Tuhan melalui Yehezkiel 18:21-23, 31-32:

But if a wicked man turns away from all the sins he has committed and keeps all my decrees and does what is just and right, he will surely live; he will not die. None of the offenses he has committed will be remembered against him. Because of the righteous things he has done, he will live. Do I take any pleasure in the death of the wicked? declares the Sovereign LORD. Rather, am I not pleased when they turn from their ways and live?
Rid yourselves of all the offenses you have committed, and get a new heart and a new spirit. Why will you die, O house of Israel? For I take no pleasure in the death of anyone, declares the Sovereign LORD. Repent and live!”

Views: 6

This entry was posted in Keluaran, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *