Do you really believe it?

Ibrani 11:5-6

Karena iman Henokh terangkat dan tidak mengalami kematian. Iman Henokh merupakan dasar/fondasi kehidupan yang bergaul dengan Allah. Dan hidup Henokh yang dilandasi iman itu berkenan kepada Allah.

Dalam ayat 6, iman didefiniskan sebagai percaya bahwa Allah ada, dan percaya bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. Henokh percaya akan eksistensi Allah. Ia juga percaya bahwa Allah akan memberi upah kepada yang bersungguh-sungguh mencari Allah—kepercayaan ini diterjemahkan di dalam kehidupan yang sungguh-sungguh mencari Allah—hidup yang bergaul dengan Allah.

Generasinya juga ada orang-orang yang memiliki kepercayaan yang sama; sebab sejak lahirnya Enos (cucu Adam), orang mulai memanggil nama TUHAN. Namun, agaknya generasi itu tidak memiliki kesungguhan seperti Henokh di dalam mencari Allah. Dan kalau mau dikaji lagi, hal itu muncul dari ketidakpercayaan bahwa Allah akan memberi upah kepada mereka yang sungguh-sungguh mencari Dia.

Generasi Henokh bisa jadi berpikir: Allah memang ada. Namun tidak ada gunanya untuk bersungguh-sungguh mencari Dia. Sebab tidak ada upah apa-apa yang tersedia. berseungguh-sungguh atau tidak, tidak akan memberi perbedaan. Nyatanya, hidup semua orang juga sama saja keadaan dan pengalamannya. Jadi untuk apa hidup bersusah-payah mencari Allah?

Akhirnya, setiap orang harus menjawab pertanyaan ini: apakah engkau sungguh-sungguh percaya bahwa hidup bergaul dengan Allah itu mutlak harus dilakukan dan tidak ada pilihan lain?

Views: 7

This entry was posted in Ibrani, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *