Galatia 6:11-13
Motif seseorang dalam melakukan sesuatu memberi nilai pada perbuatannya. Ada motif-motif yang egositis–sekalipun aktivitasnya rohani atau melayani, yaitu motif yang mementingkan diri sendiri, di mana tujuan akhirnya adalah untuk diri sendiri, dan bukan untuk orang yang dilayani. Sementara motif yang benar adalah: untuk semata-0mata mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama.
Ayat 11. Mulai bagian ini Paulus menuliskan sendiri suratnya, sebelumnya ditulis oleh orang lain mengikuti diktenya. Paulus menunjukkan bagaimana ia menulis dengan huruf yang besar-besar; kemungkinan besar karena sakit yang dideritanya–beberapa penafsir menyimpulkan itu terkait dengan penglihatannya–sehingga ia tidak bisa melihat dengan jelas. Dalam Kis. 23:2-5, dicatat bahwa Pulus tidak tahu bahwa yang menyuruh menampar mulutnya adalah Imam Besar–kemungkinan karena ia tidak bisa melihat dengan jelas.
Paulus menunjukkan kasihnya dan komitmennya kepada jemaat Galatia, sehingga di dalam keterbatasan fisiknya, ia tetap berjuang untuk melayani mereka dan untuk berkomunikasi dengan mereka. Paulus memandang jemaat sebagai anaknya–yang demi keselamatan mereka ia menjalani berbagai penderitaan berat seperti seorang ibu yang sakit bersalin (Gal. 4:19). Seberapa besar concern saya kepada orang-orang yang saya layani?
Ayat 12-13. Dalam konteks ini, Paulus membandingkan hidupnya dengan para pengajar Yudaisme. Mereka suka menonjolkan diri dan motivasi mereka palsu, sebab mereka mengajarkan sunat dengan maksud agar tidak mengalami penderitaan (penganiayaan oleh orang Yahudi). Mereka sendiri tidak sanggup mentaati hukum Taurat secara sempurna, tetapi memaksa jemaat untuk melakukannya–supaya mereka bisa mengklaim bahwa mereka berhasil mentobatkan orang non Yahudi.
Apa motivasi saya dalam melakukan sesuatu? Apakah dalam rangka melayani orang lain, melakukan tanggung jawab, memenuhi kebutuhan, dan memecahkan persoalan yang ada; ataukah dalam rangka mencari promosi, mendapat pujian dan pengakuan dari orang lain? Motif pelayanan yang benar adalah: karena mengasihi Tuhan dan karena mengasihi orang lain–motif yang semuanya berorientasi keluar dari diri sendiri.
Penerapan:
Berdoa meminta: (1) hati yang bersih dari motif egoistis, yang mengejar kepentingan diri sendiri, yang mencari pujian dari orang lain; (2) hati yang tulus untuk mengasihi dan melayani orang lain melalui tindakan yang nyata memenuhi kebutuhan dan mengatasi persoalan.
Views: 305