Kemerdekaan Melakukan Hukum Kasih

Galatia 6:7-10

Kemerdekaan di dalam Kristus tidak membuat orang percaya menjadi leluasa untuk hidup bebas mengikuti segala kehendaknya. Kemerdekaan di dalam Kristus melepaskan orang percaya dari kuasa dosa, sehingga sekarang ia memiliki/diberi kemampuan untuk hidup kudus di hadapan Tuhan dan tidak egois dalam relasi dengan sesamanya.

Ayat 7-8. Paulus kembali memberi penekanan tentang makna kemerdekaan Kristus sebagai kemerdekaan dari dosa. Jemaat diperingatkan bahwa sekalipun mereka sudah ada di dalam Tuhan, kalau mereka memakai kemerdekaan itu untuk memuaskan keinginan daging, maka hidupnya akan rusak (phthora: corrupttion, spoilling, destruction, deday, waste away). Karena orang yang demikian bearti mempermainkan Tuhan, menyalahgunakan kemurahan Tuhan; dan Tuhan tidak bisa dipermainkan, standar kekudusan-Nya tidak pernah berubah. Hukum Kristus yang pertama: mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hidup.

Ayat 9-10. Hal kedua yang ditekankan Paulus adalah: agar jemaat tidak jemu-jemu untuk berbuat baik. Karena perbuatan baik kepada orang lain itu seumpama menabur benih–ilustrasi yang juga digunakan di ayat 7-8–yang pasti akan menghasilkan atau memanen kebaikan pada waktunya. Karena itu, orang percaya harus menggunakan setiap kesempatan untuk berbuat baik kepada semua orang, terutama kepada sesama orang percaya. Hukum Kristus yang kedua: mengasihi orang lain seperti diri sendiri.

Penerapan:
(1) Melakukan tindakan berhenti menabur kedagingan, yaitu menuruti setiap keinginan daging/natural: ketamakan dalam mengonsumsi makanan, keinginan untuk memuaskan hasrat seksual.
(2) Selama bisa dan memiliki resources, bertindak untuk membantu orang lain yang memerlukan.

Views: 307

This entry was posted in Galatia, Perjanjian Baru, Saat Teduh. Bookmark the permalink.