Galatia 6:1-6
Hidup yang dimerdekakan tidak hanya bebas dari perbudakan dosa dan bebas dari keinginan daging, tetapi hidup yang merdeka untuk mengasihi dan melayani orang lain. Kemerdekaan Kristen bukan kemerdekaan yang egois–dinikmati sendiri, melainkan kemerdekaan di dalam konteks komunitas/Tubuh Kristus, yaitu: saling mengasihi. Ini diwujudkan dalam praktik saling menopang dan melayani beban dan kebutuhan angota jemaat.
Ayat 1. Jemaat yang lebih dewasa/rohani harus menolong orang percaya yang melakukan pelanggaran, agar bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Car ayang digunakan adalah: memimpin (katartizo: restore, to put a think in its appropriate condition) dengan roh kelemahlembutan (praotes: meeknes, mildness, forbearnce, kesabaran), bukan dengan keras atau menghakimi.
Ayat 1-2. Jemaat juga–dalam konteks menolong orang yang melanggar/berdosa–harus saling mengawasi/menjaga, supaya si penolong itu tidak jatuh di dalam pencobaan. Dengan demikian, sekalipun mungkin secara praktis pendampingan itu dilakukan secara one-on-one, tetapi ini adalah pekerjaan komunitas orang percaya. Jemaat yang lain turut mendoakan, mendukung, dan menjaga kekudusan. Jemaat harus memiliki sikap saling menanggung beban. Ini merupakan penerapan dari hukum Kristus, yaitu hukum kasih.
Ayat 3-5. Jangan ada yang merasa dirinya kuat sehingga tidak memerlukan orang lain; atau merasa dirinya hebat sehingga tidak mau membantu orang lain. Sikap merasa kuat/hebat itu adalah ilusi, sebab faktanya setiap orang itu–di dalam dirinya sendiri–lemah. Karena itu, setiap orang harus mengevaluasi dirinya sendiri, dan tidak membandingkan dirinya dengan orang lain–yang menjadi awal dari kesombongan dan memandang rendah orang lain. Setiap orang memiliki pergumulan masing-masing, sehingga tidak bisa dibandingkan, dan tidak bisa merasa lebih baik dari orang lain.
Ayat 6. Dalam kaitan saling mengasihi dan saling menanggung beban ini, Paulus memerintahkan jemaat agar mengingat mereka yang telah melayani mereka, yang telah mengajarkan firman Tuhan kepada mereka. Praktisnya, jemaat yang diajar harus berbagi berkat dan semua hal yang baik dengan mereka yang sudah menjadi pengajar firman Tuhan di dalam hidupnya. Ini pemikiran yang baru, sebab dalam agama Yahudi, ada pajak/kewajiban untuk menopang pekerjaan/pelayanan para imam; tetapi Paulus sekarang memberikan alasan yang baru: hukum kasih Kristus.
Penerapan:
Mulai memberi persembahan khusus untuk para pengajar firman di gereja lokal.
Views: 307