Kristus Menggenapi Hukum Taurat

Galatia 3:19-25

Kalau Hukum Taurat tidak bisa menyelamatkan, tidak mungkin bisa dipenuhi dengan sempurna olh siapapun, lalu apa gunanya Tuhan memberikannya kepada umat-Nya? Tentu saja tidak mungkin Tuhan melakukan sesuatu tanpa maksud, mustahil Ia memberikan hukum-hukum-Nya tanpa tujuan atau semata-mata hanya untuk formalitas. Pada bagian ini Paulus menjelaskan maksud Hukum Taurat diberikan.

Ayat 19. Hukum Taurat diberikan oleh karena pelanggaran-pelanggaran, artinya melalui Hukum Taurat sebagai parameter/standar, manusia bisa mengetahui betapa hidupnya bertentangan dengan kehendak Tuhan. Dengan melihat Taurat, manusia jadi mengetahui dan sadar bahwa ia tidak bisa memenuhi standar kekudusan Tuhan. Hukum Taurat menunjukkan betapa bobroknya manusia, menunjukkan perbudakan dosa atas manusia.

Ayat 19. Hukum Taurat sifatnya hanya sementara, diberikan sebelum karya keselamatan yang sempurna di dalam Kristus itu digenapi. Taurat tidak hanya berisi perintah dan larangan, tetapi juga aturan ritual untuk memperoleh pengampunan dosa dan pentahiran hidup. Selama Mesias belum datang dan menggenapi rencana keselamatan Allah, Hukum Taurat menjadi mekanisme untuk menjaga “keselamatan” umat Tuhan. Ketika Sang Mesias telah datang dan menggenapi semua ketetapan Hukum Taurat, maka hukum itu tidak lagi berlaku untuk keselamatan dan pembenaran.

Ayat 19-20. Hukum Taurat itu inferior, lebih rendah derajadnya daripada perjanjian Allah melalui iman, berdasar cara pemberiannya kepada umat Tuhan. Hukum Taurat diberikan melalui malaikat kepada Musa, dan kemudian Musa menyampaikannya kepada umat Tuhan. Cara pemberiannya tidak langsung. Berbeda dengan perjanjian dengan Abraham karena iman, di mana Tuhan secara langsung membuat perjanjian dengan Abraham.

Ayat 21-22. Hukum Taurat tidak bertentangan dengan janji-janji Allah. Tidak mungkin bertentangan sebab keduanya berasal dari Allah. Janji Allah memberikan kehidupan/pembenaran karena iman. Hukum Taurat itu juga memberi kehidupan, kalau seseorang bisa mentaatinya dengan sempurna! Keduanya menjadi jalan kehidupan/keselamatan, tapi mustahil mendapatkan keselamatan melalui Hukum Taurat. Seperti di ayat 19, Hukum Taurat berfungsi untuk menunjukkan betapa tidak berdayanya manusia untuk bisa memenuhi tuntutan kekudusan Tuhan.

Ayat 23-25. Hukum Taurat adalah pengawal dan penuntun manusia–dalam hal ini umat Tuhan dan mereka yang berabung menjadi umat Tuhan–sampai pekerjaan Mesias itu digenapi. Hukum Taurat menjadi penuntun sampai Kritus datang, supaya manusia dibenarkan karena iman. Karena Kristus telah datang dan telah menggenapi karya keselamatan yang Tuhan rencanakan sejak semula, maka Hukum Taurat sudah tidak lagi diperlukan untuk memperoleh kehidupan/keselamatan.

Penerapan:
Memuji Tuhan yang Mahakudus, tetapi yang Mahakasih, sehingga Ia merancang keselamatan di dalam Kristus supaya manusia berdosa–yang mustahil bisa memenuhi standar kekudusan Tuhan untuk selamat–memperoleh jalan untuk menerima keselamatan melalui iman kepada Kristus.

Views: 336

This entry was posted in Galatia, Perjanjian Baru, Saat Teduh. Bookmark the permalink.