Lukas 21:7-11
Mendengar pernyataan Tuhan Yesus bahwa di masa depan Bait Allah yang kokoh itu akan dihancurkan total, murid-murid bertanya kepada Tuhan Yesus dua pertanyaan: kapan itu akan terjadi dan apa tanda-tandanya kalau itu akan terjadi (ayat 7). Pertanyaan ini mencerminkan bahwa murid-murid percaya kepada pernyataan Tuhan Yesus, sehingga mereka tidak menyangkal/membantah, melainkan menanyakan kapan waktu penggenapannya.
Tuhan Yesus tidak memberikan jawaban tentang waktunya–karena “tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu … Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri” (Mat. 24:36). Ada rahasia-rahasia yang hanya Allah yang mengetahuinya, saya tidak bisa mengharuskan semua hal itu diberitahukan. Di dalam pengetahuan dan hikmat-Nya, Allah mengijinkan perkara-perkara tertentu tetap dirahasiakan dari umat-Nya. Umat Tuhan harus menerima kenyataan itu, sehingga tidak berspekulasi, atau memaksa tahu–yang bisa membuka pintu bagi masuknya penyesatan oleh Si Jahat.
Tuhan Yesus memberikan penjelasan mengenai tanda-tanda waktu itu akan datang: Pertama, akan ada penyesatan dengan munculnya banyak orang yang mengaku sebagai mesias dan mengklaim bahwa waktu Tuhan sudah datang. Tuhan Yesus memerintakan murid-murid untuk bersikap waspada agar tidak disesatkan dan mengikuti media-mesias palsu itu. Waspada berarti memegang pengajaran yang benar, dan mengevaluasi semua pengajaran yang beredar dalam terang Firman Tuhan (ayat 8).
Kedua, akan beredar berita tentang adanya banyak peperangan dan pemberontakan, di mana terjadi konflik antar bangsa dan antar kerajaan/negara. Ini adalah peristiwa/ situasi yang mendahului waktu kedatangan Tuhan (ayat 9-10). Sikap yang harus diambil murid-murid adalah “janganlah kamu terkejut” (ayat 9). Kata yang dipakai adalah “ptoeo” yang berarti: ketakutan atau gentar. Tidak perlu panik, sebab itu adalah hal yang sudah ditetapkan Tuhan untuk terjadi.
Ketiga, akan terjadi beberapa gempa bumi yang besar/dahsyat (mega) di berbagai tempat, banyak kelaparan dan banyak wabah penyakit di manat-mana. Kemudian akan ada pemandangan yang menakutkan/menggetarkan serta tanda-tanda besar di langit/angkasa (ayat 11). Tidak disebutkan secara khusus sikap apa yang harus diambil umat Tuhan, tetapi bagian ini diucapkan sebagai kelanjutan dari tanda sebelumnya tentang peperangan–sehingga bisa dimaknai umat Tuhan herus mengambil skap yang sama: tidak ketakutan atau panik–sebab tahu bahwa Tuhan mengijinkan itu semua terjadi.
Iman yang teguh kepada kebenaran firman Tuhan dan kepercayaan yang penuh kepada kuasa dan kedaulatan Tuhan adalah sumber sikiap hidup yang stabil bagi umat Tuhan di tengah berbagai pergolakan dan fenomena-fenomena alam maupun sosial politik yang terjadi di dunia ini. Iman seperti itu membuat umat Tuhan tetap bisa tenang, tidak tertekan atau stress/paranoid, tetapi tetap memiliki damai sejahtera dalam menjalani kehidupan ini.
Penerapan:
(1) Meminta iman yang terus bertumbuh semakin kokoh kepada Tuhan dan kepada kebenaran Firman Tuhan.
(2) Melanjutkan disiplin rohani untuk merenungkan dan mempelajari Alkitab serta melibatkan Tuhan di dalam setiap perkara dan situasi.
Views: 15