Lukas 21:12-19
Tuhan Yesus menyatakan tanda keempat, yang akan terjadi sebelum ketiga tanda yang telah disebutkan-Nya itu muncul: murid-murid akan mengalami penganiayaan karena iman mereka kepada Yesus–“oleh karena Nama-Ku” (ayat 12). Bukan karena hidup mereka jahat atau melanggar hukum, tetapi karena iman mereka kepada Kristus. Terkait penganiayaan ini, Tuhan Yesus menyatakan beberapa hal.
Pertama, penganiayaan itu akan muncul dari berbagai jurusan: dari para ulama atau pemimpin agama (murid-murid akan diserahkan ke sinagog), dari pemerintah sekuler (mereka akan dihadapkan kepada para raja dan penguasa)–ayat 12, bahkan dari orang-orang terdekat (orangtua, saudara, keluarga, sahabat ada yang akan mengkhianati murid-murid Tuhan), dan semua orang akan membenci mereka (ayat 16-17)
Kedua, dampak dari penolakan dan kebencian kepada Kristus itu akan menimpa para murid: difitnah, dikhianti, dilaporkan kepada penguasa, dijatuhi hukuman penjara, bahkan ada beberapa orang murid yang akan dibunuh–penggenapan nubuat ini sangat dekat dan dialami oleh para murid yaitu pada gelombang penganiayaan oleh orang Yahudi, Herodes, dan Saulus setelah Hari Pentakosta (Kis. 4, 6-9, 12).
Ketiga, penganiayaan yang terjadi justru membuka kesempatan bagi murid-murid untuk bersaksi dan memberitakan Injil (ayat 13). Murid-murid tidak perlu kuatir tentang apa yang harus dikatakan, sebab Tuhan sendiri akan menaruhkan perkataan dan hikmat pada waktu yang diperlukan sehingga lawan-lawan mereka tidak ada yang bisa membantah–hanya bisa menganiaya. Dalam catatan Kisah Rasul, nubuat ini telah terjadi: Petrus, Stefanus, Filipus serta murid-murid yang lain memberitakan Injil di hadapan para pemimpin agama dan kepada wilayah-silayah yang sebelunya tidak dijangkau.
Keempat, sikap yang harus diambil para murid: (1) menyiapkan diri mereka agar tetap teguh dan tidak menjadi goyah–ayat 19, sebab Tuhan sudah lebih dahulu memperingatkan mereka akan adanya penganiayaan ini; (2) mengandalkan Tuhan dalam berbicara/menjawab pertanyaan tentang iman mereka–ayat 14-15; (3) menyerahkan hidup ke dalam tangan Tuhan–ayat 18.
Penerapan:
Terkait dengan Pkh. 3:14–Tuhan menetapkan segala sesuatu, dan tidak ada yang bisa mengubahnya, apa yang direncanakannya pasti terjadi, dan tidak ada yang bisa saya lakukan untuk menambah atau mengurangi.
Sikap yang saya perlukan: percaya penuh, berserah penuh, tunduk total kepada kehendak Tuhan. Memohon pimpinan dan kekuatan dari Tuhan untuk menjalani semua yang harus terjadi/dialami.
Views: 42