Mengelola Resources Tuhan

Lukas 16:1-13

Pada bagian ini Tuhan Yesus mengajar prinsip Kerajaan Allah terkait dengan harta atau sumberdaya (resources). Tuhan Yesus menempatkan orang percaya pada posisi sebagai bendahara (oikonomos: steward, manager, administrator)–ayat 1. Tuhan memberikan harta, waktu, talenta, relasi, dan semua resources yang lain kepada orang percaya untuk dikelola–dan pada suatu saat akan dimintai pertanggungjawaban oleh Tuhan (ayat 2). Perumpaan ini mengajar tentang bagaimana menyikapi sumberdaya yang diberikan oleh Tuhan.

Pertama, Sang Tuan memuji kecerdikan si bendahara (ayat 8) dalam memanfaatkan resources dan wewenang yang dimilikinya untuk menanam budi atau membangun persahabatan dengan orang lain–sehingga hidupnya/masa depannya aman: ditampung di rumah mereka (ayat 4). Prinsip yang diajarkan: gunakan harta/resources untuk memiliki investasi di dalam kekekalan setelah kematian: “diterima di kemah abadi” (ayat 9). Dalam bagian lain, Tuhan Yesus mengajarkan: “… berikanlah sedekah .. suatu harta di sorga yang tidak akan habis” (Luk. 12:33). Membantu orang yang berkekurangan, mendukung pekabaran Injil dan pekerjaan Tuhan yang lain adalah tindakan yang cerdik di mata Tuhan.

Kedua, bersikap setia dalam perkara kecil, maka akan diberi kepercayaan untuk perkara yang besar (ayat 10-12). Tuhan Yesus mengajarkan: kesetiaan untuk mengelola harta merupakan indikator karakter seseorang. Tuhan akan mempercayakan “harta yang sesungguhnya”–harta rohani/harta illahi kepada orang yang terbukti setia mengelola harta dan resources yang lain sesuai dengan kehendak Tuhan. Kata “setia” (pistos) berarti: dapat dipercaya, trustworthy, worthy of credit, faithful in duty.

Ketiga, waspada menjaga hati agar tidak terpikat dan menjadi hamba harta (ayat 13). Hati orang tidak bisa dibagi. Hati orang hanya bisa menyembah satu hal saja–kalau ia menyembah harta (atau perkara yang lain), maka ia tidak akan bisa menyembah Tuhan. Hanya ketika seseorang memiliki hati yang menyembah Tuhan secara penuh, ia akan bisa menjadi pengelola harta yang benar. Bukan kemampuan bisnis, bukan kompetensi sebagai manajer, melainkan hati yang menyembah Tuhanlah yang diperlukan untuk menjadi seorang hamba yang berkenan di hati Tuhan.

Penerapan:
(1) Bersyukur kalau Tuhan memberikan hati yang memiliki beban/kerinduan untuk menggunakan harta/resources yang dimiliki untuk membantu orang lain dan mendukung pekerjaan Tuhan.
(2) Berdoa meminta hati yang menyembah Tuhan dengan total, supaya tidak terpikat kepada harta/respurces, sehingga bisa menjadi hamba yang berkenan kepada Tuhan.
(3) Berdoa meminta hati yang setia/dapat dipercaya untuk mengelola apa yang saat ini diberikna Tuhan di bawah wewenang saya–supaya mengelolanya sesuai kehendak Tuhan.

Views: 21

This entry was posted in Lukas, Perjanjian Baru, Saat Teduh. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *